Lama gak nulis baru nyadar kalau nulis itu seperti olahraga. Sekali aja didelay, banyak gangguan lain yang datang menyergap. Setelah vakum hampir satu bulan, rasanya pengin nulis banyaaak sekali. Tarik napas dulu...
Okey, sharing sedikit tentang acara jalan-jalan ke KL dan Singapore, liburan yang tidak direncanakan.
Sebenarnya bukan murni tidak direncanakan, hanya saja yang tidak masuk dalam list available bepergian adalah putri sulung dan her king. Alhamdulillah, akhirnya kesampean juga liburan bareng meski terbagi dalam dua kloter. kloter pertama, aku and mom berangkat tg: 19 des dan kloter kedua, dad and anak-anak berangkat tg: 20 des. Semuanya pake Air Asia (AA), tujuan Sby-KL. Bukan karena kita ngefans sama AA tapi karena gak ada pilihan lain, penerbangan jurusan Sby-KL hanya dilayani AA. Alhamdulillah perjalanan lancar. Masih di area airport, kita segera mencari kartu telpon. Ini penting banget. Mending ngantri deh daripada nyari di luaran yang gak jelas tempatnya dimana.
Hari pertama, kita menginap di Metro In, di Kajang (foto menyusul ya, masih males upload foto, speedy lagi lemot). Ceritanya liburan ini sambil menyelam. minum air, selain berlibur juga menghadiri perkawinan sepupu yang sudah menjadi warga Malay. Acara diadakan di Perbadanan (gak tahu artinya apa tp perkiraan sih, artinya gedung, kali ya?) Putra Jaya sementara rumah penganten ada di Tasik Semenyeh. Daerah tengahnya ada di Kajang. Dari bandara, menuju Metro in, kita naik taksi (gak pake argo) sampai di hotel, dikenakan tarif R130 plus tip jadinya R150. Ternyata oh ternyata...suami memakai argo hanya kena R60. Ya gpplah itung-itung amal. Oh ya kalau bepergian jangan lupa beramal tetap lanjut ya. Salah-satu keutamaan beramal itu dapat menolak bala' (malapetaka). Selain beramal, kita juga melengkapinya dengan asuransi perjalanan, kali ini memilih Allianz, totally kena US$ 99.
Kamar at Metro IN
Pertokoan Metro, Kajang, dibelakang Hotel
Hotel ini, cukup lumayan, setara bintang dua (atau tiga?) karena berada di area pertokoan. Kita booking lewat agoda plus breakfast. Sebenarnya makanannya lumayan enak tapi kalau telat turun, ya dapetnya seadanya. Pagi itu kami dapat kentang goreng plus nasi goreng sahaja. Esoknya kami turun lebih awal, baru bisa merasakan masakan lain-lainnya, lumayan enak. Kalau mau room only juga boleh, nasi lemak dan nasi curry bertebaran di pertokoan belakang hotel.
Dari hotel kami harus riwa-riwi kekediaman penganten perempuan karena ada acara penganten pacar. untuk dicatat, di KL(daerah lain sepertinya sama juga, asal judulnya masih sama di LN) susah sekali mencari taksi. Untung banyak sepupu yang pernah sekolah disini jadilah mereka menghubungi kenalan-kenalan untuk sewa van. Satu diantaranya, bernama: Zul, hp:+60173089600 (harga menyusul ya, harus dikonfirm dulu karena gak ikut bayar...:). Asli penduduk jakarta yang lagi ambil S3 di KL. Dia masih akan tinggal di malay sampai lima tahun kedepan so yang mau ke KL rombongan, segera aja kontak, orangnya baik banget dan amaaannn hehe namanya juga saudara setanah air.
Cantiknya penganten
Formasi lengkap di Persebadanan Putra Jaya
Setelah acara penganten selesai, tg: 21des jam 15.00 kita menuju KL, tepatnya ke Hotel Grand Millenium (GM) di Bukit Bintang (BB). sebelumnya, kita ke KL menginap di Grand Royal, depan sungei wang persis. Hotelnya juga recomeded.
Pemandangan dari jendela kamar
Review singkat tentang hotel GM. Seperti standar hotel bintang lima, service memuaskan, cek in cepat dan pelayanan ramah. Hanya saja connecting doornya agak bermasalah, dibuka bisa ditutup agak susah. Masalah selesai dengan perbaikan singkat. Sedikit catatan juga karena kita berlima, maka satu orang terkena charge saat breakfast (hehe pelit juga ya hotelnya ): meski kita ambil dua kamar plus breakfast). Makanannya banyak ragamnya...semua ada dan halal, asyikkk...ini yang membedakan Malay dengan negara lain. Gak pake was-was soal makanan, maklum huby and anak-anak hobynya makan melulu...:) Setelah istirahat sejenak, tarik napas dulu terus lanjut menjelajah BB. Wow...dasar ibu-ibu selalu senang melihat area BB.
Langkah pertama menuju Sephora...
Supaya tidak mengganggu kenyamanan, anak-anak dibelokkan masuk Uniqlo :).Begitu masuk, mata tak mau berkedip rasanya seperti melihat pemandangan bawah laut di Bunaken (Ohlala khabarnya kalau bunaken sudah gak seindah warna aslinya. Yang lagi ngetrend sekarang Raja Ampat, malah belum pernah kesana (whew...). Wow, betapa indahnya, hhh...hanya ibu-ibu yang bisa merasakan medan magnit Sephora, bapak-bapak mah kebanyakan alergi. Sayang disayang, masuk cuman lima menit, barang yang dicari gak ada. Daripada membiarkan diri terkena pusaran medan magnit mending gabung ma anak-anak deh.
Btw: ini barang yang dicari-cari di Sephora KL tapi gak ada. Ketemunya ntar di Sephora Sing. Gara-gara nyobain sample product dari indomakeup.com, kulit wajah jadi cerah akhirnya masuklah ke daftar whislist, skincare must have.
Malam itu kita makan dengan lahap di Ayam penyet Ria, sungei Wang. Masuk hotel kembali jam: 23.00. Lumayan capeknya.
Petualangan hari kedua di Kl...
Sabar ya pemirsa...nih laptop akan segera diambil pemiliknya, bertugas ke Bojonegoro. Seperti lagi protes, disuruh kerja terus, dua laptop plus satu notebook rusak berturut-turut. Alamak...
Hallo pemirsa, Selamat pagi...
Jumpa lagi masih dengan laptop pinjaman berjangka lunak
Lanjut...
Menginjak hari kedua, kita tidak punya acara khusus di KL. Mau ke Genting, masih begitu-begitu saja (khabarnya seluruh permainan baru akan dibuka tahun 2016), mau ke batu Chaves, My Mom belum-belum sudah menolak sewaktu disodori gambarnya saja. Mau ke Sunway Lagoon sudah pernah, jadinya...hari kedua kita masih bekutat diarea BB.
Me and Mom dengan semangat 45 meyidak Vinci dan membongkar semua koleksi sepatu dan sunglases disana. Juga yang paling favourite, toko-toko di Sungei Wang, serasa masuk Pasar Atum di Surabaya. Bedanya, di Sungei Wang harganya pas tak pake tawar-menawar. Asyiik jadi orang seperti aku yang gak bisa nawar, gak perlu khawatir kemahalan. Sementara kita sibuk menjajah Sungei Wang, anak-anak with their King menjelajah Pavilion.
Selepas shalat magrib (di KL, magrib sekitar jam:19.00), anak-anak stay di kamar, kita bertiga lanjut ke Pavilion. Eit ternyata banyak ketemu rombongan saudara disana, jadilah kita menggelar reuni kecil-kecilan sambil berfoto ria. Khawatir Parkson tutup, aku and Mom segera bergegas. Tujuan utama, mencari oleh-oleh untuk mertua. Kadang suka bingung, dikasih apa ya? Setelah melalui perenungan yang dalam sepertinya sih, oleh-oleh terbaik untuk mertua adalah handbag dan terbukti ! Setelah yang wajib terselesaikan, giliran berikutnya, hunting peralatan rumah tangga terutama barang belah pecah ;).
JALAN-JALAN KE SINGAPORE (part:2)
Btw: ini barang yang dicari-cari di Sephora KL tapi gak ada. Ketemunya ntar di Sephora Sing. Gara-gara nyobain sample product dari indomakeup.com, kulit wajah jadi cerah akhirnya masuklah ke daftar whislist, skincare must have.
Malam itu kita makan dengan lahap di Ayam penyet Ria, sungei Wang. Masuk hotel kembali jam: 23.00. Lumayan capeknya.
Petualangan hari kedua di Kl...
Sabar ya pemirsa...nih laptop akan segera diambil pemiliknya, bertugas ke Bojonegoro. Seperti lagi protes, disuruh kerja terus, dua laptop plus satu notebook rusak berturut-turut. Alamak...
Hallo pemirsa, Selamat pagi...
Jumpa lagi masih dengan laptop pinjaman berjangka lunak
Lanjut...
Menginjak hari kedua, kita tidak punya acara khusus di KL. Mau ke Genting, masih begitu-begitu saja (khabarnya seluruh permainan baru akan dibuka tahun 2016), mau ke batu Chaves, My Mom belum-belum sudah menolak sewaktu disodori gambarnya saja. Mau ke Sunway Lagoon sudah pernah, jadinya...hari kedua kita masih bekutat diarea BB.
Me and Mom dengan semangat 45 meyidak Vinci dan membongkar semua koleksi sepatu dan sunglases disana. Juga yang paling favourite, toko-toko di Sungei Wang, serasa masuk Pasar Atum di Surabaya. Bedanya, di Sungei Wang harganya pas tak pake tawar-menawar. Asyiik jadi orang seperti aku yang gak bisa nawar, gak perlu khawatir kemahalan. Sementara kita sibuk menjajah Sungei Wang, anak-anak with their King menjelajah Pavilion.
Selepas shalat magrib (di KL, magrib sekitar jam:19.00), anak-anak stay di kamar, kita bertiga lanjut ke Pavilion. Eit ternyata banyak ketemu rombongan saudara disana, jadilah kita menggelar reuni kecil-kecilan sambil berfoto ria. Khawatir Parkson tutup, aku and Mom segera bergegas. Tujuan utama, mencari oleh-oleh untuk mertua. Kadang suka bingung, dikasih apa ya? Setelah melalui perenungan yang dalam sepertinya sih, oleh-oleh terbaik untuk mertua adalah handbag dan terbukti ! Setelah yang wajib terselesaikan, giliran berikutnya, hunting peralatan rumah tangga terutama barang belah pecah ;).
Semarak Pavilion menyambut Natal
Lagi terobsesi dengan pernak-pernik rumah tangga yang bernuansa shabi. Hehehe habis kenalan ma rumah cantik shabi di jakarta terus deh racunnya melekat sampe ke hati. Untungnya, suami bersedia mengeluarkan keahliannya mem-packaging pernak-pernik belah pecah (bersyukur...).
TOBE CONTINUEJALAN-JALAN KE SINGAPORE (part:2)
No comments:
Post a Comment