15 August 2014

review: Renovasi Rumah

Merenovasi rumah dapat menyebabkan perasaan tidak menentu,  ada saat-saat yang mendebarkan, menyenangkan dan juga memusingkan terutama budget yang sering membengkak dari perkiraan. Satu lagi, fokus belanja jadi bergeser. Sogo serasa tidak menarik lagi Tapiiiii......AceHouseware atau toko bangunan alamak....rasanya pengin nginep disana, lol... 
Melihat keramik serasa melihat berlian...hehe lebay...;)
 Pengin begini penataan ruang tamunya...
 Aduh...keren banget lampunya, pengiiiinnn...
 Kalau sudah kelihatan lampu, mendadak terobsesi...
Dalam merenov rumah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama kemampuan tiga dimensi. gak salah nih, bukannya arsitek yang harus punya kemampuan tiga dimensi kita cuman ngikut aj? Kalau arsitek bukan saja punya kemampuan tiga dimensi, mungkin mereka juga bisa membaca gambar empat dimensi atau bahkan lima dimensi, mirip dokter kandungan gitu...:) kalau menurutku sih, kita juga harus punya kemampuan  memahami gambar tiga dimensi. Aku sedari dulu nyadar kalau kemampuan tiga dimensiku sangat-amat terbatas sekali alias parah banget. Karenanya waktu awal kuliah, dengan sadar mengundurkan diri sewaktu diterima di jurusan tehnik sipil, langsung pindah haluan ke jurusan psikologi...(whew). Dalam hubungannya merenov rumah, kelemahanku ini dapat memperlambat waktu pengerjaan yang harus selalu croschek dulu.  
 Model depan rumah, mau minimalis, modern atau klasik?
 pengin punya teras model begini
 Pengin punya rumah ada gazebo...:)
Secara garis besar, ada beberapa rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam merenov rumah (renov disini artinya bisa menambah ruangan baru atau meniadakan atau memperindah ruangan yang sudah ada), diantaranya:
Yang pertama adalah masalah dana.
Agar dana yang dikeluarkan tidak mubazir, pilihkan arsitek (biasanya merangkap jadi kontraktor) yang sehati dengan anda. Sehati maksudnya: bisa dipercaya alias kredibilitas tidak meragukan (lebih bagus lagi hasil recomend temen), sabar, baik hati dan tidak sombong...:).Apalagi kalau klientnya setipe denganku, whew....arsiteknya kudu sabar dan ikhlas...lol. Dalam merenov rumah, seringkali dana yang sudah dialokasikan (tercantum dalam kontrak)  mendadak kedodoran. why...? Karena: banyak hal diantaranya: lapar mata ketika shopping bahan bangunan, semula keramik diganti granit atau semula granit diganti marmer de-el-el. Untuk mensiasatinya: siapkan dana cadangan ekstra atau percayakan semua pada arsiteknya. Untuk itu, aku terkadang melihat "rumah contoh" kreasi si arsitek ditempat lain. Kalau bagus, lanjut (sesuai layout kontrak) kalau merasa kurang pas, terpaksa memanfaatkan dana cadangan ekstra...:( 
Yang kedua adalah masalah ukuran (terutama yang lemah tiga dimensinya) termasuk: kamar mandi, kamar tidur, ruang tamu, ruang makan de-el-el...meski sudah digambarkan desainnya, aku masih saja kesulitan memperkirakan besaran ruangnya. Karenanya aku jadi sering mampir kerumah teman (kalau lagi renov rumah) atau mampir ke rumah sakit (kalau lagi renov klinik OTC, di bojonegoro), salon, atau rumah makan (kalau lagi renov villa dleyla di batu) sekedar survey besarnya ruang kamar mandi atau besarnya kamar tamunya sudah pas atau belum. Ribet ya? Iya betul...Arsiteknya aj sering bingung tujuh keliling...:)
Yang ketiga adalah masalah fungsi setiap ruangan.
Bila ditanya pilih mana fungsi atau estetika sebuah ruangan, jawabannya adalah: dua-duanya (hahaha ini sih namanya gak bisa milih). Penginnya dapet dua-duanya, disinilah tantangannya. Ukuran kamarnya kecil, tapi penginnya disetiap kamar ada kamar mandinya. Ntar sudah ada kamar mandinya penginnya kamar mandinya dibagi dua area, basah dan kering. Kalau gak bisa juga, disiasati ditambahkan wastafel kecil dikamar mandi, kalau gak bisa juga pasrah ma layout kontrak...Kalau terpaksa milih, aku lebih pilih estetika dibanding fungsi karena menurutku rumah tinggal itu harus homey. Untuk homey, penataan ruang harus selaras. Tidak bisa selaras kalau kita memaksakan ada kamar-mandi didalam kamar yang berbatasan dengan ruang tamu jika ruangan baru itu mengepras ruang tamu menjadi lebih kecil hingga terasa sumpek.
Yang keempat adalah: menselaraskan interior dan eksterior.
Keindahan rumah adalah perpaduan dari penataan interior dan eksteriornya. Dalam pemilihan interior, aku lebih memilih interior yang simple sehingga mudah dibersihkan. Karenanya sekuat mungkin, aku berusaha untuk tidak tergoda dengan furniture yang banyak detil ukiran.  Begitu juga dengan pemilihan lampu. aku lebih memilih lampu klasik dibanding lampu yang penuh kristal. Seperti gambar yang diatas, aku harus manahan diri untuk tidak tergoda dengan lampu kristal tsb meski lampunya menggoda sekali. Sementara ini alhamdulillah berhasil...(syukur dananya bisa dialihkan ke yang lain). 
Yang kelima adalah:  fokus pada dapur dan kamar mandi.


 

 

Fokus setiap orang pasti berbeda-beda. Menurutku ini adalah bagian yang terpenting dalam sebuah rumah. Dapur adalah tempat darimana makanan kita disajikan. Kalau tempatnya nyaman (aku sih rela dapurku lebih luas dibanding ruangan kamar ) dan bersih pastinya makanan yang disajikan sehat dan mengundang selera. Sementara kamar mandi adalah tempat paling privasi dan sangat erat kaitannya dengan kenyamanan. Kenyamanan erat kaitannya dengan kebersihan. Kamar mandi yang nyaman adalah kamar mandi yang bersih. Dan untuk bersih kamar mandi harus fungsional. Dan untuk fungsional kamar mandi harusnya ada disetiap kamar. Nah khan itu kenapa aku penginnya disetiap kamar harus ada kamar mandinya, masuk akal khan...(whew, dasar obsessive ma kamar mandi).   
Aku bisa langsung jatuh cinta melihat rumah, hanya dengan melihat dapur dan kamar mandinya...:)  
update: 1
tampak depan, carport dapat menampung dua mobil. 
 teras depan plus ruang tamu
 ruang keluarga berbatasan dengan ruang makan, perhatikan pencahayaan cukup karena dibuatkan ruang terbuka disisi belakang dan samping
 ruang dapur kotor berbatasan dengan garasi
 dapur bersih berbatasan dengan janitor (gudang) dan kamar mandi
 kamar mandi di kamar utama


 kamar mandi luar


 kamar mandi di kamar ke 2


 lorong di tingkat 2, ruang depan lorong disediakan untuk book corner

update: 2, 12/09/2014, before renov
 ruang tamu
 ruang keluarga berbatasan dengan ruang makan(salah fokus, whew..)

cat berwarna gelap menyebabkan ruangan ini terlihat sempit
 pencahayaan kurang sekali karena tidak ada area terbuka diruangan ini

 jendela dan atap yang melengkung dihilangkan saat renov
 ruang dapur dan lamar mandi, yang saat renov mendapat perhatian dan perlakuan khusus...:)
closet yang lama siap dilelang...;)
Ketika arsitek yang merenov rumah nanya, memang rumahnya mau ditempati bu? (judul pertamanya sih rumahnya mau dibisniskan alias disewakan, sejenis homestay (kamar-perkamar) atau villastay (satu rumah disewakan harian) gitu tapi...koq sayang ya...whew! Kalau diperjelas maksud si penanya: kalau gak ditempati koq ibu ribet sekali sih ngaturnya?
Hehehe...gak tahu aja, aslinya memang ibu RT jadi agak susah diajak jadi pengusaha tulen. Naluri ibu RTnya sering mengalahkan naluri bisnisnya...(X_X). Hasil akhir, dengan lt: 200 mtr (lupa nanya luas bangunan, perkiraan sih sekitar: 250an mtr), sukses memaksakan diri membuat empat kamar diantaranya tiga kamar mandi dalam, satu kamar mandi luar, book corner (selalu, kudu, harus ada semacam trade mark gitu, lol...), ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, satu garasi, carport dapat menampung dua mobil, dapur kotor,  pantry, gudang kecil, kamar pembantu plus kamar mandi. Ini adalah sketsa hasil kompromi keinginan dan kebutuhan. Aslinya pengin membuat gudang yang guuede...supaya dapat menampung segala pernak-pernik hasil hunting sana-sini...:)
Bagaimana dengan anda...? Share yuk disini...

09 August 2014

review: Anak-anakKu Sayang...

Coba main tebak-tebakan yuk...Apa yang pasti dalam kehidupan ini? Mungkin jawabannya beragam tapi aku punya versi, ada dua yang pasti, pertama adalah: kematian yang kedua adalah cinta orangtua. 
Masih keingat saat ikut salah-satu seminar motivasi, ada sebuah permainan psikis. Kita diibaratkan ada di dalam sebuah perahu yang hampir karam. Perahu ini hanya bisa menampung 4 orang (isi penumpang terdiri dari ortua, mertua, teman, anak-bapak,ibu, saudara) Siapakah yang akan kita selamatkan terlebih dahulu? Jawabannya pasti keluarga, kasihan deh yang namanya teman dibuang ke laut duluan...:( urutan selanjutnya saudara, mertua, ortua dan... Yang punya anak satu atau dua, masih bisa menahan napas karena dia cuman butuh 3-4 orang yang harus diselamatkan. Tapi ternyata permainan ini semakin seru karena pada akhirnya kita harus memilih satu orang survival. Siapakah pemenangnya?
Survey singkat yang berhasil terekam, jawaban peserta terbanyak adalah anak kemudian suami atau istri. Aku sih sedari awal tidak bisa menyelesaikan permainan ini (sadis banget ya disuruh milih yang mana yang harus diajak terjun kelaut). Mending memilih abstain tapi ternyata gak bisa, harus milih...(duh Gusti, mugi-mugi gak pernah terjadi pada kehidupan nyata.  Ketika disuruh memilih anak mana yang dianggap bisa survive dan dipertahankan diatas perahu. Aku memilih pilihan ekstrem, suami yang aku pilih untuk survive.Why...? 
Karena, aku melihat sosok hubby adalah orang yang bisa survive disegala situasi (masyaallah tabarakallah).
Kalau aku (geleng-geleng kepala),gak sanggup rasanya ngebanyangin kesedihan anak (waktu itu yang sulung masih berusia 12 tahun dan yang bungsu usia 4 tahun). Mereka harus kehilangan kedua ortua dan saudaranya dan terpaksa harus survive seorang diri....??? Aduhhh...gak sanggup...gak sanggup deh (wheeeww) gak bisa bayangin anakku hidup sebatang kara (meski dijamin materi cukup tapi jiwanya kering-kerontang,kehilangan kasih-sayang orang-orang terdekat). Siang dan malam kuselalu berdoa semoga panjang umur dan bisa mendampingi anak-anak selama mungkin, Amin Ya Robbal Alamin.
Ternyata oh ternyata...yang seperti aku ada beberapa lho, tapi banyak juga yang beraliran rasional, benar-benar dapat berpikir logis ditengah situasi yang genting. Ada seorang teman yang memilih anak laki-laki pertamanya. Karena katanya, selain anak laki-lakinya lebih bisa survive dibanding anak perempuannya juga karena anak laki-lakinya dapat meneruskan garis keturunan keluarga. Wow...(takjub).
MySirin...
Cinta ortua pada anaknya terutama cinta seorang ibu adalah sebuah karuniaNya yang pasti. Bila ada seorang ibu yang menolak anaknya itu bukan fenomena alam biasanya, pasti ada sesuatu yang terlewatkan. Salah-satunya karena, si ibu kurang atau tidak membiarkan ikatan itu tumbuh seiring dengan tumbuhnya janin dalam rahimnya (mungkin karena ada sebab akibat yang lain).
Mengutip pernyataan mertua, seorang anak akan selalu ada dalam pemikiran ortunya biarpun mereka sudah berjenggot. Ternyata ibu mertua canggih juga ya karena pernyataannya dikutip oleh Google seperti di bawah ini...:) 
I always told you that you would be my baby even when your 80 yrs. old. I only got to keep you for 32yrs. but you are still my baby boy and always will be.
Meski anaknya sudah menikah dan beranak cucu sekalipun, kalau si anak ada persoalan dalam keluarganya, orangtua juga pasti kepikiran. Dan masalah terbesar dalam keluarga selain persoalan ekonomi adalah: salah memilih pasangan (baca dulu ini sebelum menikah ya). Si sulung, Sirin suka protes kalau habis shalat, salah-satu doaku adalah ," Ya Allah,  semoga anak-anakku menjadi anak baik dan mendapat jodoh orang baik-baik". Sirin langsung menimpali, "Mama masih jauh..." katanya dengan wajah bete (saat itu dia masih kelas 1 SMP) Hehe nak, nak...bahkan sebelum ananda lahir, doa mama juga sudah begitu. Sekarang dia sudah gak pernah protes lagi (mungkin sudah terbiasa, juga adiknya yang sudah mendengar doa tersebut lebih awal...:)
Karena sedang tidak membahas salah memilih pasangan, marilah kita kembali ke topik awal,  cinta orangtua pada anaknya terutama cinta seorang ibu pada anak perempuannya. 
Coba kita refresh pengalaman kita sendiri ketika menjadi ibu (melow dikit ya pagi-pagi). Masih inget gak saat-saat awal melihat test pack positip, morning sickness, flek-flek di bulan awal, gerakan bayi menjelang bulan keempat, tendangan kaki bayi menohok lambung, detik-detik melahirkan yang seperti dicabut nyawa, tangisan bayi pertama kita, pengalaman menyusui yang luar biasa, anak sakit tergopoh-gopoh ke dokter hanya dengan daster, mengantar anak masuk sekolah pertamanya de-el-el... Semua itu adalah mukjizat yang hanya diberikan pada seorang ibu. Karenanya ibu menempati ranking pertama sebagai makhluk mulia di muka bumi.
So...kalau kita seorang anak tunggulah saat menjadi seorang ibu untuk bisa memahami ibu kita. Kalau kita seorang ibu, tengoklah pengalaman terhadap anak, itulah yang terjadi pada ibu kita. Kalau ada perkecualian dengan sosok ibu, bersabarlah karena paling tidak selalu ada kebaikan darinya melalui doa-doanya yang tidak berhijab. Jangan dianggap remeh doa seorang ibu, kekuatannya sungguh luarbiasa, sesuai sabda Rosululloh: "Ridho ALLAH tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka ALLAH tergantung kepada kemurkaan orang tua" (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim).
Dengan tidak berpanjang lebar, bisa dikatakan, bukanlah anak yang baik jika anak tersebut sampai bersiteru dengan orangtuanya terutama ibunya tanpa perkecualian apapun. Dan seorang ibu yang baik selalu dimulai dengan menjadi anak yang baik. Jadi bila kita ingin menjadi ibu yang baik, mulailah menjadi anak yang baik bagi ibu kita. Jangan membebani ibu dengan pemikiran tentang kita dan biarlah hanya doa-doanya saja yang mengalir untuk kita. Semoga kita selalu dapat menjalankan peran sesuai tugas kita di muka bumi dan semoga anak-anak kita menjadi anak yang sholeh yang menjadi hiasan kita di dunia dan di akhirat kelak. Amin Ya Robbal alamin...
See you in the next post...

05 August 2014

Review: kembali Fitri kembali ke masa kecil

Lebaran selalunya diikuti ritual mudik. Karena kota kelahiran( pasuruan) hanya berjarak 1,5 jam perjalanan dari surabaya, koper baru ready H-1. Biasanya seperti itu tapi lebaran kali ini beda. Rencananya mudik H-1 tapi apa daya si sulung Sirin punya banyak agenda (menjelang keberangkatannya menghadiri meeting Cimsa di Taiwan) maka kita sepakat mudik setelah shalat Ied di Surabaya. Sebenarnya nih koper sudah terpapar di pojok kamar seminggu sebelum H-1 tapi isinya selalu nambah-nambah terus maka terjadilah pemasungan (istilah baru yang dipaksakan dari kasus artis update) terhadap kapasitas koper.
Inilah hasil rekaman jejak-jejak menjelang napak tilas ke kota kelahiran.
Cant leave without it...;)
 Suasana Sholat Ied di jalan Raya darmo, Surabaya
 Sebelum khutbah selesai, ternyata banyak juga jamaah yang berpikiran sama, pengin cepat-cepat....;) ,
Tret...Treett...Siap ke Pasuruan, kota kelahiran, kota kenangan, kota sejarah...:)
Makan pagi lontong plus gulai kambing
Foto bersama abi tersayang
 Foto with my little family
 open house, tamu lebaran hari pertama
 open house tamu lebaran hari kedua
 berfoto bersama para senior
Setelah open house, ini kondisi rumah H+1, kacau-balau...:(

 
 Asisten setia, just one and only...:)
Kalau sedang nonton tv gak mau diganggu..masih ngarep bpk Harmoko muncul di berita jam: 19.00... lol
Mudik lebaran juga membangkitkan kenangan masa kecil, konon beberapa tahun yang lalu...:)
Suka menghisap kuntum bunganya yang terasa manis
pohon pisang yang tersisa
suka memanfaatkan contong dan bunganya untuk jual-jualan rujak...:)
dulu banyak pohon kelapa yang terpaksa ditebang karena buahnya yang ranum membahayakan kalau menimpa kepala...ntar bisa habis panadol satu kotak...:)
 salah-satu pohon mangga yang terpaksa ditebang
bangku untuk ngaji dengan bu guru ngaji,,,hehe nama aslinya bu Fatimah tapi tetap dipanggil bu guru ngaji...dasar anak-anak...:)
Perjalanan panjang menjemput asisten
Hasan dan istrinya, e...kamu ketahuan...:)
 Esoknya (hari ketiga) langsung masuk duo asisten setia, masa kerja 30 tahun, Saroji dan hasan. Dibilang mau dimasukin tv one, langsung take action....:) 
Hasan, selalu memakai topi sejak pertama kerja

See you in the next post...da,...:)