17 January 2013

Memilih Laki-Laki Yang Baik... (bag: 2)




        

        Ciri-ciri laki-laki yang baik (murni berdasar pengamatan pribadi dan tidak mengacu pada  teori-teori ilmiah) 


Ø  Mempunyai keimanan yang baik. Semua agama mengajarkan kebaikan jadi diasumsikan orang yang baik imannya dia juga berakhlak baik dalam hubungannya  dengan sang Khalik atau berhubungan dengan sesama makhluk Allah (terutama perempuan)
Sebetulnya hanya satu kalimat ini saja sudah mencakup semuanya tapi untuk detilnya diantaranya:
Ø  Sayang dan hormat pada ibunya (melebihi standart/beyond the limit) . Ada satu film bergenre romance comedy yang lumayan bisa dijadiin contoh, judulnya Jumping the Broom dengan pemeran utama Laz Alonso (sebagai Jason Taylor) dan Paula Patton (sebagai Sabrina Watson). Banyak pesan moral dalam film ini yang bisa diambil dan salah-satunya menunjukkan bagaimana seorang laki-laki berusaha bersikap bijak  manakala ibunya (Loretta Devine sebagai Mrs Taylor) terlibat konflik dengan calon istrinya. Jason mengatakan bahwa sepeninggal ayahnya, dia telah berjanji untuk selalu menyayangi ibunya. Dengan kalimat ini, Jason berusaha membujuk ibunya bahwa cintanya pada sang ibu tidak berkurang karena kehadiran perempuan lain dalam hidupnya yaitu: calon istrinya,Sabrina Watson. Dan memang begitulah ciri laki-laki yang baik, dia sangat sayang dan hormat pada ibunya sekaligus jadi pengayom bagi istrinya. Disini juga Jason tidak berlaku standart karena kalau rasa sayangnya standart dia bisa saja marah pada perilaku ibunya yang keterlaluan tapi dia memilih cara lain yang lebih bijak untuk menyadarkan ibunya.
Ø  Sayang dan hormat pada ibu mertuanya ( Otomatis bapak mertua juga). Ini juga harus melampaui standart. Kalau standart, kalimat ini akan menjadi klise. Menantu sama dengan anak, mertua sama dengan orang tua so No hurt feeling...
Sesuai gambar diatas, seorang laki-laki yang baik, lahir dari tangan seorang ibu yang agung. Sehingga sudah selayaknya menantu perempuan berterimakasih pada mertuanya yang sudah mengcreate seorang laki-laki yang baik untuknya. Begitu juga sebaliknya.
Ø  Sayang dan hormat pada saudara perempuannya, teman perempuannya dan semua yang berjenis kelamin perempuan.
Ø  Menghargai nilai-nilai kekeluargaan (termasuk menjaga silaturahmi dgn kel besar dll)
Ø  Menyederhanakan masalah bukannya memperbesar masalah
Ø  Secara mental tahan banting dan tidak mudah tersinggung
Ø  Mempunyai track record yang baik dalam pertemanan
Ø  Mempunyai toleransi yang besar dan pemaaf
Ø  Terkadang menyebalkan karena fokusnya lebih pada orang lain dibanding dirinya sendiri.
Ø  Biasanya tidak terlalu ganteng dan tidak berasal dari keluarga kaya tapi punya prestasi. Hal ini berkaitan dengan pola asuh. Kesulitan hidup terkadang membuat perkembangan kepribadian seseorang menjadi lebih baik, tahan banting dan tidak sombong.
Ø  Biasanya mempunyai selera fashion yang buruk dan bukan pesolek (mungkin karena didorong kesederhanan dan keluguannya)
Ø  Berjiwa sosial tinggi. Harus dibedakan antara hemat, pelit dan kikir. Kalau hemat berkonotasi bijaksana, kalau pelit berkonotasi merugikan orang lain, kalau kikir berkonotasi anti sosial. 


Adapun ciri laki-laki yang sebaiknya dihindari adalah:
Ø  Pembual
    Alias tidak dapat dipercaya. Seorang pembual ditandai dengan selalu mengumbar janji-janji palsu. Biasanya tipe laki-laki seperti ini punya bakat jadi bintang sinetron karana dia adalah pemain watak yang bagus. Dia bisa menyakinkan orang untuk percaya dengan apa yang dikatakannya. Dapat menujukkan rasa empati dan sepertinya perhatian sekali. Padahal kenyataannya....Seorang laki-laki tidak mempunyai empati sebesar perempuan. Peringatan pertama untuk kaum perempuan untuk tidak pernah curhat tentang apapun dengan makhluk berjenis laki-laki. Sembilan puluh persen masalah anda tetap tidak terselesaikan dan anda harus bersiap dengan masalah baru.
Ø  Egois
   Termasuk didalamnya suka memaksakan kehendak, bertindak berdasarkan perhitungan untung dan rugi bagi dirinya dan yang paling menjengkelkan dari laki-laki egois adalah: sulit meminta maaf karena dalam pikirannya dipenuhi benar dan salah versinya.
Ø  Posesif
    Ini adalah cikal-bakal yang memicu adanya tindak kekerasan. Seorang posesif selalu memberikan perhatian lebih diluar kewajaran. Awalnya anda akan merasa tersanjung tapi sebetulnya ketika dia memberikan perhatian yang berlebihan dia juga sekaligus melilitkan talinya, memangkas kebebasan anda. Dan sifat posesif biasanya diikuti dengan kontrol diri yang rendah dan inilah yang memicu berbagai tindak kekerasan.
Ø  Pelit atau kikir
    Sifat pelit kesannya keburukan yang sepele tapi sebetulnya cukup menjengkelkan. Misalnya kalau sesekali minta uang parkir atau uang tol sih gpp tapi kalu setiap akan parkir dan masuk tol selalu minta duit dengan aasan tidak ada uang kecil, siap-siap saja makan hati karena ciri orang pelit adalah merugikan orang lain. Jadi dia bisa saja royal untuk dirinya tapi dia tidak akan mau membagikan keuntungan untuk orang lain. Kalau kikir berkonotasi anti sosial, ini tipe orang yang hidup dalam dunianya sendiri, dia betul-betul tidak peduli dengan orang lain. Meski disekitarnya terjadi gempa bumi atau banjir, dia tidak akan memberikan kontribusinya.
Ø  Pencela
   Seorang pencela berupaya menjatuhkan kepercayaan diri orang yang dicela. Tujuannya adalah: supaya maksudnya tercapai. Orang yang percaya dirinya rendah cenderung menurut. Anda harus waspada dengan orang tipe seperti ini karena maksud tersembunyinya bisa mencelakakan anda. Seorang laki-laki yang baik tidak akan menyakiti seseorang yang dicintainya dengan alasan apapun baik secara lisan maupun perbuatan. Jatuh cinta membuat kedudukan dua orang menjadi setaraf. Meski yang laki-laki berstatus pangeran sekalipun tidak membuat kedudukan si perempuan menjadi lebih rendah. Sehingga sangat memprihatinkan jika karena atribut istimewa yang melekat pada si laki-laki menyebabkan si perempuan sampai menjadi seperti sebuah boneka. 
     Bagi yang sedang menjalin kasih, ada tips yang bisa dijadikan acuan supaya tidak salah memilih calon suami.
  •       Dalam sebuah hubungan selalu ada tiga unsur yaitu: rasa aman mengarah pada pengertian mengayomi, rasa nyaman mengarah pada pengertian saling memahami dan rasa seimbang mengarah pada pengertian saling menyayangi dan menghargai.
 laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik begitu pula sebaliknya, perempuan baik hanya untuk laki-laki  yang baik. Jadi perbaikilah diri kita sehingga masuk dalam kategori orang baik baik.

TOBE CONTINUE

No comments:

Post a Comment