Setiap jalan-jalan selalu diikuti dengan rekam adegan. Sayang rasanya kalau kenangan indah tidak terekam kamera. Padahal sebenarnya seiring perkembangan usia, malas banget difoto. Dulu sewaktu masih remaja, duh bisa beraneka gaya didepan kamera. Karena pakai film negatif, penyimpanannya filenya kurang terorganisir jadi banyak yang rusak. Supaya nanti ada bahan cerita ke anak cucu, jadilah kita memaksakan diri take action didepan kamera.
Dan inilah beberapa regam adegannya:)
Lyon di perancis, sama seperti daerah di eropah lainnya di hari minggu semua pertokoan tutup
Titlis, pemandangannya sungguh menakjubkan. Sebenarnya ada yang lebih menakjubkan, namanya Jungfrau. Tetapi karena tournya memerlukan waktu yang lebih lama karena letaknya lebih jauh, kita akhirnya memutuskan untuk ke Titlis aja.
Semua pemandangan di Swiss sangat menakjubkan. Mulai dari pemandangan alamnya sampai ke rumah-rumah penduduk yang seperti rumah boneka dengan hiasan aneka bunga warna-warni.
Icon Milan
Milan, adalah ikon mode. Barang-barang yang dijual dikota ini relatif lebih murah dibanding di Swiss. Mending kalau mau shopping pas lagi jalan-jalan di Milan. Kalau ke Swiss, acara city tour aja. Yang menarik hati di Milan adalah: banyak bertemu toko-toko yang menjual barang-barang vintage dan showroom kosmetik kiko yang harganya pas di kantong dan pas dihati. Yang menarik hati dari Swiss adalah jam dinding dari kayu dengan modelnya yang khas.
Milan, adalah ikon mode. Barang-barang yang dijual dikota ini relatif lebih murah dibanding di Swiss. Mending kalau mau shopping pas lagi jalan-jalan di Milan. Kalau ke Swiss, acara city tour aja. Yang menarik hati di Milan adalah: banyak bertemu toko-toko yang menjual barang-barang vintage dan showroom kosmetik kiko yang harganya pas di kantong dan pas dihati. Yang menarik hati dari Swiss adalah jam dinding dari kayu dengan modelnya yang khas.
Wooden Swiss
Kebab, makanan favourite. Entah
pergi kemana saja, suami yang sangat berhati-hati dengan makanan halal,
maunya kita makan kebab melulu, terkecuali ketemu resto timur-tengah
yang menyajikan nasi. Akibatnya kita gak tahu tuh rasanya pizza asli
italia yang khabarnya lezat sekali atau wisata kuliner di Lyon yang terkenal beraneka ragam atau jajanan asli Swiss bentuknya seperti apa gak ngerti. Ya gpplah yang penting gak kelaparan, masalah gizi akan diperbaiki sekembalinya di tanah air ;)
Rekam adegan sejenak selagi sempat.
No comments:
Post a Comment