12 August 2015

Review: Jalan-jalan ke Paris, Swiss dan Milan (bab 1)

Tidak berani kasih judul review jalan-jalan ke Europe karena biasanya kalau bicara tentang jalan-jalan ke Europe terkait banyak negara, minimal enam sampai sepuluh negara. Lha ini cuman tiga negara saja, malah awalnya hanya berencana bekutat di dua negara saja.
Seperti biasa niatnya bukan sekedar jalan-jalan tapi karena suami akan menghadiri congress dan course jadilah kita mengikutkan diri terdampar di Lyon, kota besar kedua di Perancis. Seperti biasa juga pergi yang tidak direncanakan dengan baik akan menambah biaya pengeluaran. Ini adalah masalah klasik diantara kita karena suami tinggal di kota yang berbeda. Ternyata meski no hp suami selalu muncul sebagai kontak favourite, kesenjangan komunikasi masih terjadi. Yang kalau ditelp masih ada px, yang masih visite yang masih praktek yang masih operasi, yang de-el-el dah...
Jadilah telpon berkali-kali dan berkali-kali juga pake catatan keburu-buru. Pas ketemu di weekend, mau membahas soal tiket, hotel, eurotrill de-el-el koq eman-eman mending membahas soal-soal lain yang lebih "berbobot" seperti: cerita tentang anak-anak, jalan-jalan, silahturahmi de-el-el. Pada akhirnya toh suami pasti akan berkata" "Terserah deh, diatur saja mana baiknya" Ya begitulah kisah cantik seputar pasutri yang tinggal berbeda kota.

Begitu sudah bertekad akan ikut pergi, aku mulai mempersiapkan segalanya. Yang agak ribet masalah visa, syaratnya kurang melulu padahal sudah berpengalaman beberapa kali. Visa erat kaitannya dengan tiket pesawat dan hotel. Selama visa belum ada kepastian keluar, tiket pesawat cuman bisa booking-cancel, booking-cancel begitu juga hotel. Ini yang menyebabkan biaya tinggi kecuali mau spekulasi, gambling issued tiket murah plus hotel di travel langganan tapi gagal jantung nungguin visa yang gak keluar-keluar. 
Hehe..ada sebagian teman yang milih seperti ini. Suami memilih bermain aman, tidak issued tiket dan hotel sampai visa keluar. Akhirnya visa baru keluar dua hari menjelang keberangkatan. Jadinya ya begitulah...biaya tinggi. Penerbangan yang dipilih: Emirates (sepertinya untuk jurusan Eropah, favourite tetap Emitares dengan jadwal penerbangan yang suitable dan harga tiket low price) Rute keberangkatan: Jkt-Dubai-Lyon, baliknya: Lyon-Dubai-Jkt.
Aku juga mulai mencari hotel di travel langganan. Syarat utama yang diajukan suami dan anak, harus ada wifi, syarat kedua dariku harus pake breakfast. Biar deh cuman makan roti or teh or kopi yang penting ada yang diseruput di pagi hari. Maklum ibu-ibu paruh baya sering terserang maag kalau telat makan. 
Ternyata mencari hotel yang memenuhi dua kriteria itu tidaklah mudah (tentunya yang sesuai dengan budgetnya). Setelah ikut bantu-bantu googling di net, ini lah hotel yang terpilih: Paris: Mercure Paris Garedunot Lafayette (wifi, no breakfast), Swiss: Swissotel Zurich (breakfast no wifi) dan Milan: Ade Doria Grand Hotel (wifi plus breakfast). Dan di Lyon, suami yang pilih melalui net: Comfort Suite Hotel (wifi plus breakfast)

Review tentang hotel-hotel diatas menyusul di bagian lain tulisan ini.
Tip pertama mencari hotel jika bepergian dengan anak adalah: jangan memesan di travel tapi better memesan melalui webnya langsung atau booking.com atau tripadvisor. Mengapa? Karena kalau ditravel, cenderung ditulis dua orang meski yang akan nginap tiga orang. Ntar sampai disananya ribet karena hotel-hotel di eropah pelit dan kaku. Kita akan dikenakan charge tambahan, bervariasi mulai yang cuman sedikit sampai dua kali lipat. Review tentang ini ada di bagian selanjutnya tulisan ini. 
Persoalan hotel beres, sekarang giliran cari tiket eurotril (tiket kereta apai antar kota atau antar negara). Aku termasuk ibu-ibu yang gagap tehnologi jadi kalau disuruh cari di net bisanya cuman googling, lebih dari itu pasti pake acara Need Help, korban pertama adalah: sisulung Sirin, korban kedua: suami ;)
Untung di Surabaya ada, tempatnya di Golden City Mall. Namanya RAIL EUROPE di lantai 2, telp:  0315652372. Ada dua pilihan, with reservasi atau without reservasi jadi beli tiketnya saja. Karena gak mau ribet, aku memilih with reservasi, ternyata lumayan juga biayanya. Menurut anakku yang sulung, Sirin yang kebetulan juga melakukan perjalanan keliling eropah with friends, better beli dengan reservasi karena biaya reservasinya ternyata mahal. Kayaknya sih begitu tetapi ada baiknya konsultasikan saja ke pegawai rail europe.
Setelah cari tiket eutril, persiapan tukar uang. Salah-satu tip investasi klasik adalah menyimpan dollar atau euro. Dollar perlu disimpan untuk keperluan  umroh atau haji. Kalau euro, pas pengin jalan-jalan lumayan sudah punya dana simpanan untuk tambah-tambah membeli belah :) Untuk ke eropah, uang yang berlaku hanya euro, dollar gak laku, kepakenya pas transit aja di Dubai. Di Swiss malah harus pake franc swiss. Di England juga harus pake poundsterling. Jadi menurutku, sediakan mata uang sesuai negara tujuan. Di Swiss bisa sih pake euro tapi untuk beli tiket train/bus dalam kota kita akan kesulitan karena mesinnya sudah diprogram untuk menerima mata uang franc swiss saja. 
Finally mempersiapkan koper yang akan dibawa. Apa saja sebaiknya "makhluk" yang harus dibawa didalam koper? 
Sebelum mengintip makhluk yang akan dibawa, tentukan dulu berapa koper yang akan dibawa. Aku memutuskan membawa dua koper ukuran 29 inci, satu koper ukuran kabin, dan dua koper cadangan yang bisa dilipat atau dimasukkan kedalam koper besar 29 inci.  
Tip untuk koper, jika anda pergi bersama rombongan/ikut tour tidak perlu membawa koper roda dua untuk membawa barang belanjaan saat shopping (karena biasanya mereka menyediakan bus saat kita jalan-jalan). Kalau pergi tanpa tour, anda perluuuu sekali membawa koper belanja seperti dibawah ini apalagi yang hobi belanja perkakas rumah tangga seperti daku. Note: masukkan aja ke dalam bagasi, anggap saja seperti bawa stroller bayi :)

Untuk isi kopernya: pertama masukkan barang yang amat penting, seperti 
a) Rukuh dan alquran. Gak bisa kebayang kalau sampai ketinggalan rukuh, di eropah mau beli dimana?
b) Obat-obatan (wajib: obat maag, obat sakit perut, roches, strepsill, minyak angin, hansaplast untuk kaki lecet, ponstan, decolgen plus vitamin2 terutama vit c) 
c) Makanan seperti: mie instan, abon atau kering tempe & kentang dan sambal sachet (2kantong). Selama 15 hari perjalanan, aku bawa 10 mie goreng, 5 mie kuah, 6 mie tropicana, 5 popmie. Sisa 3 mie kuah, 2 mie goreng dan 2 mie tropicana.
d) Baju: erat kaitannya dengan musim. Cari tahu dulu, musim apa yang sedang berlangsung. Aku cuman bawa tujuh baju, delapan dengan yang dipake, itu juga mix and match. Harapannya ketemu laudry and sempat cari baju disana. Rugi kalau koper penuh dengan baju ntar gak bisa beli baju dong. Mengantisipasi angin kencang bawa baju tebal dua buah saja. 
e) Bawa panty liner, softex beberapa biji untuk emergency kalau gak sempat ketemu toko.  
f) Bawa mug pemanas air. Meski di hotel biasanya disediakan ketel pemanas air, tetap bawalah mug karena lebih praktis untuk memasak mie.
g) Bawa sepatu satu saja. Jika tidak menghadiri acara apa-apa bawa satu saja sepatu yang nyaman untuk jalan-jalan. My favourite: hushpupies. Coba juga sepatu merk: kickers atau merk: sp...duh apa ya koq lupa, sepatunya ringan sekali memang pas untuk jalan-jalan berjam-jam. Kaos kaki bawa tiga yang tebal karena kalau tipis bisa membuat jari lecet.
Setelah visa, tiket penerbangan, tiket kereta, hotel, koper dah beres...siap...siap berangkat.
TOBE CONTINUE...

1 comment:

  1. TERIMA JASA TOUR GUIDE PARIS

    Cocok untuk yang ingin menghemat waktu & tidak tahu kota paris

    KEUNTUNGAN :
    1. Menghemat waktu dari pada harus mencari lokasi/ takut nyasara
    2. Biaya terjangkau/ bias nego
    3. Waktu fleksibel ( hubungin terlebih dahulu )
    4. Tour guide bisa berbicara Bahasa Indonesia dan Prancis
    5. Free antar jemput ke bandara CDG Paris

    Syarat & ketentuan :
    • Transport di tanggung masing2 peserta ( mobil ataupun transport umum )
    • Makan Tour guide di Tanggung peserta

    CP:
    WA : +33771174763
    Email : gratiaatanka@ymail.com

    ReplyDelete