Ada banyak teori tentang kejahatan. Salah-satu teori yang paling cucook dengan kondisi saat ini, menurutku adalah: Kejahatan terjadi ketika orang baik berhenti bertindak (kalau gak salah kalimat ini berasal dari Julian Assange, pendiri situs WikiLeak).
Benarkah? Apa bukan karena lebih banyak orang jahat dibanding orang baik atau karena sebuah kalimat: ada subyek, ada obyek dan keterangan#kesempatan untuk berbuat jahat?
Kata kunci yang sama dengan semua teori tentang kejahatan adalah: Kejahatan terjadi karena ada yang melintas batas#berbuat jahat.
Sekarang tentang pelakunya, siapa yang lebih banyak prosentasenya berbuat jahat, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan? Hmmm sepertinya belum ada yang pernah survey ya jadi belum jelas alias bisa diabaikan. Kalau yang ini, lebih banyak mana seorang suami yang terlihat sangat baik diluar tetapi buruk rupa bertingkah-laku dengan istrinya? (case no:1) Ataukah seorang suami yang yang sangat baiiik dan bijaksana sekali dengan istrinya tetapi sangat tidak sopan pada dunia luar? (case no:2)
And the Winner is: case Number One. Why?
Because: Its nature. Pelaku kasus pertama adalah; kriminal murni. Kejahatan selalu berusaha disembunyikan dari penampakan dunia luar. Kasus no: 2 adalah perkecualian, dilakukan dengan catatan. Artinya mungkin saja pelakunya pada dasarnya orang baik. Karena suatu dan lain hal dia bisa uncontrol. Tetapi kalau dilakukan terus-menerus ya sama-sama kriminal murni but undercover or undercontrol !?
Because: Its nature. Pelaku kasus pertama adalah; kriminal murni. Kejahatan selalu berusaha disembunyikan dari penampakan dunia luar. Kasus no: 2 adalah perkecualian, dilakukan dengan catatan. Artinya mungkin saja pelakunya pada dasarnya orang baik. Karena suatu dan lain hal dia bisa uncontrol. Tetapi kalau dilakukan terus-menerus ya sama-sama kriminal murni but undercover or undercontrol !?
crime yang jahat :(
crime yang baik ;)
Sebagai konsumen koran plus televisi plus radio plus internet koq rasa-rasanya miris ya membaca dan mendengar adanya kosmetik palsu, obat palsu, susu palsu bahkan merambah kesaksian palsu, alibi palsu, keahlian palsu...Hadehhh...!
Pengamat(alih profesi kalau lagi ngumpul bareng) jadi mikir, nih orang kagak punya sanak saudara kali ya, koq berani-beraninya bikin sensasi sesaat memakai atribut boong-boongan (mungkin dipikirnya siapa tahu dapat tawaran bermain sinetron stripping, judulnya mendadak Saksi, eyes rolling)
Seorang laki-laki malaikat penjaganya adalah ibu dan istri. Seorang perempuan, ketika dia belum menikah, malaikat penjaganya adalah: ayah dan saudara laki-lakinya. Ketika sudah menikah, malaikat penjaganya adalah: suaminya. Ketika berstatus janda malaikat penjaganya dikembalikan lagi pada: ayah dan saudara laki-lakinya.
Itu sebabnya dalam hukum waris Islam, laki-laki dikasih bagian dua kali lebih besar dibanding bagian perempuan. Ini bukan dikarenakan karena saudara laki-laki kita berwajah tampan lho...! Tapi karena mereka mengemban amanah, menjadi malaikat penjaga kita. Berbahagialah jadi perempuan, selain punya malaikat penjaga kita juga tidak dibebani dengan kewajiban menafkahi (like it...)
Ssstt... Kembali lagi ketopik awal. Ketika seseorang akan berbuat suatu kerusakan di muka bumi#berbuat jahat, berarti dia sedang mengabaikan keberadaan si malaikat penjaga. Untuk mengetahui jati diri asli si pelaku (dalam rangka croscheck) lihat saja bagaimana mereka memperlakukan malaikat penjaganya. Kalau laki-laki bagaimana dia memperlakukan ibu dan istrinya. Kalau perempuan, bagaimana dia memperlakukan suaminya Cc ayah Cc saudara laki-lakinya. Nah kalau ada ketidaksinkronan, bisa jadi bahan pertimbangan tuh...
Bisa bayangin gak (pejamkan mata n tarik napas dulu) gimana perasaan seorang ibu jika anak terkasihnya duduk dengan status terdakwa, atau suami tercinta sedang melakukan kebohongan berjamaah atau seorang anak yang menyaksikan ibunya dengan sukarela membuka aib demi a,b dan bukan demi Moore (Ups..)
Sepertinya sih, para pelaku ketika beraksi mendadak simpuls otaknya beku, mungkin terserang virus (HINI, ebola atau cuci piring#brainwash)
Kalau begitu sekarang giliran si malaikat penjaga dong yang mesti bertindak. Sebagai ibu#istri#suami#anak#saudara kita bisa katakan: STOP...! DONT DO THAT COZ I LOVE YOU...
Sebagai keturunan orang baik-baik, Yuk kita kembalikan fitrah mereka ke asalnya. Yang baik kembali baik. Yang tidak baik menjadi baik. Jangan diterus-terusinlah. Kenakalan remaja aja berakhir di usia dewasa awal, khan gak lucu kalau ada sequelnya?! Ntar kucingnya malu lagi...
Seperti ituuuh Ya ;)
Seorang laki-laki malaikat penjaganya adalah ibu dan istri. Seorang perempuan, ketika dia belum menikah, malaikat penjaganya adalah: ayah dan saudara laki-lakinya. Ketika sudah menikah, malaikat penjaganya adalah: suaminya. Ketika berstatus janda malaikat penjaganya dikembalikan lagi pada: ayah dan saudara laki-lakinya.
Itu sebabnya dalam hukum waris Islam, laki-laki dikasih bagian dua kali lebih besar dibanding bagian perempuan. Ini bukan dikarenakan karena saudara laki-laki kita berwajah tampan lho...! Tapi karena mereka mengemban amanah, menjadi malaikat penjaga kita. Berbahagialah jadi perempuan, selain punya malaikat penjaga kita juga tidak dibebani dengan kewajiban menafkahi (like it...)
Ssstt... Kembali lagi ketopik awal. Ketika seseorang akan berbuat suatu kerusakan di muka bumi#berbuat jahat, berarti dia sedang mengabaikan keberadaan si malaikat penjaga. Untuk mengetahui jati diri asli si pelaku (dalam rangka croscheck) lihat saja bagaimana mereka memperlakukan malaikat penjaganya. Kalau laki-laki bagaimana dia memperlakukan ibu dan istrinya. Kalau perempuan, bagaimana dia memperlakukan suaminya Cc ayah Cc saudara laki-lakinya. Nah kalau ada ketidaksinkronan, bisa jadi bahan pertimbangan tuh...
Bisa bayangin gak (pejamkan mata n tarik napas dulu) gimana perasaan seorang ibu jika anak terkasihnya duduk dengan status terdakwa, atau suami tercinta sedang melakukan kebohongan berjamaah atau seorang anak yang menyaksikan ibunya dengan sukarela membuka aib demi a,b dan bukan demi Moore (Ups..)
Sepertinya sih, para pelaku ketika beraksi mendadak simpuls otaknya beku, mungkin terserang virus (HINI, ebola atau cuci piring#brainwash)
Kalau begitu sekarang giliran si malaikat penjaga dong yang mesti bertindak. Sebagai ibu#istri#suami#anak#saudara kita bisa katakan: STOP...! DONT DO THAT COZ I LOVE YOU...
Sebagai keturunan orang baik-baik, Yuk kita kembalikan fitrah mereka ke asalnya. Yang baik kembali baik. Yang tidak baik menjadi baik. Jangan diterus-terusinlah. Kenakalan remaja aja berakhir di usia dewasa awal, khan gak lucu kalau ada sequelnya?! Ntar kucingnya malu lagi...
Im A good person
No comments:
Post a Comment