Miris rasanya melihat seorang Ibu yang berusaha mencari keadilan, berjuang untuk bertemu anak gadisnya yang sedang “diamankan” karena sang Ibu dianggap “berbahaya” bagi si anak.
Bila anda yang menjadi Ibu tersebut, bagaimana perasaan anda…?
“Bisa disebutkan nama Ibu kandung…?” begitu biasanya pertanyaan yang diajukan sebagai kelengkapan data kalau kita akan membuka rekening atau sedang membuat SIM atau sedang mendaftar sesuatu.
Dari pertanyaan yang sederhana ini sudah cukup kuat untuk mengindikasikan bagaimana bentuk hubungan antara Ibu dan anak. Tak dapat disangkal, tak dapat dimanipulasi dan tak dapat diputus.
Bisa saja seorang anak tidak pernah tahu bapaknya tapi seorang anak pasti tahu ibunya karena selama sembilan bulan dia memulai kehidupan dalam rahim ibunya, mengenal dan mewarnai kehidupan berkat asuhan ibunya. Pendek kata, keistimewaan seorang Ibu dapat dengan tepat dijabarkan melalui sebuah ungkapan, surga dibawah telapak kaki Ibu.
Lantas kenapa peristiwa seperti diatas dapat terjadi….?
Di dunia ini apa saja dapat terjadi, semua kemungkinan selalu dapat dipertimbangkan. Hal ini tidak terlepas dari yang namanya: KEPENTINGAN. Bagaimana sang Ibu berkepentingan untuk menyelamatkan anak gadisnya dan bagaimana si “Pelindung” berkepentingan untuk menyelamatkan gadis muda tersebut. Sama-sama berkepentingan untuk menyelamatkan tetapi dengan kepentingan jalan yang berbeda.
Lalu…? Bagaimana cara menyikapinya sejalan dengan bagaimana sebuah kebenaran tidak dapat disembunyikan. Kebenarannya adalah: seorang Ibu akan selalu melindungi anaknya. Ini naluri, insting atau apa sajalah istilahnya. Dalam batasan normal, seorang Ibu tidak akan pernah mencelakakan anaknya.
Lantas kenapa sih mau repot-repot melindungi seseorang yang berada dalam naungan seseorang yang bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkannya kedunia...?
Panggil saksi-saksi, kumpulkan bukti-bukti, gunakan parameter reputasi dan keahlian. Bukankah sang Ibu punya kerabat dan teman yang lebih dari cukup untuk menjadi saksi…? Pastinya mereka bersedia dengan senang hati menjadi bagian dari sebuah lingkaran kebenaran.
Bila tenaga ahli akhirnya dapat membuktikan bahwa sang Ibu tidak dalam kondisi normal, maka drama yang disuguhkan melalui sebuah berita mother Vs doughter sungguh ironis sekali. Tapi sebaliknya jika nantinya para tenaga ahli itu dapat membuktikan bahwa sang Ibu dalam kondisi normal-normal saja maka…drama yang disuguhkan benar-benar bertabur pemain-pemain berbakat… KPAI...Jangan keterlaluan ah...
No comments:
Post a Comment