11 March 2011

Sebuah Rumus Kimia &Turunannya…

Breaking News….!!! Ternyata bos penjahat curanmor adalah cewek berumur 16 tahun.
Begitu salah satu headline sebuah koran.
Atau…
Mami ayam-ayam kampus digerebek petugas…
Huft…Dengan judul seperti ini sulit sekali memperkirakan tulisan tersebut mengandung nilai-nilai positip.

Kalau kita rajin melihat trending topic televisi, pastinya bergulir dari satu debat ke debat yang lain. Mengagumkan…! Ternyata banyak ya orang pintar di negeri ini dan juga begitu banyak orang yang menyintai negeri ini dan yang lebih hebat lagi, banyak juga orang yang peduli dinegeri ini. Benarkah…? Ya…Benar sih cuman…

Kita tidak bisa mengharapkan kejujuran dari sebuah pertunjukan. Tidak bisa mengharap kesungguhan dari suatu pemaksaan. Kita tidak bisa mengharap kebaikan dari sebuah kemarahan.

Media berperan dalam membentuk opini dan opini dapat mempengaruhi alur bertingkah-laku seseorang. Sayangnya pembentukan opini yang berbobot terkendala oleh media yang membatasi pembacanya. Semakin tinggi level pembacanya biasanya semakin mahal harga medianya. Kebanyakan media berhaluan kiri (jangan tergesa diartikan komunis ah…untuk memperjelas yang tersirat, kata kanan: berkonotasi positip) hanya terbaca oleh masyarakat menengah ke bawah…Sayang sekali potensi pemikiran mereka terus-menerus digerus hal-hal buruk yang membuat segala hal baik menjauh dari kehidupannya.
Saat ini pelajaran matematika sedang mati-matian naik daun. Mendadak semua orang ribut berhitung. Televisi terpaksa berpacu dengan rating, koran berkejaran dengan oplah dan ternyata kegelisahan mereka menular pada pejabat. Mereka sensitif sekali dengan suara dukungan sampai-sampai kawan bisa jadi lawan dan lawan bisa jadi teman. Lucu ya… :)

Eit…Masih ada yang lebih lucu…Tengok saja… Pejabat yang rela turun ranjang...e...turun kursi...atau turun tingkat dari jabatannya semula (baca: menjadi wakil) demi tetap dapat mencalonkan diri sebagai pelayan masyarakat. Mereka juga membentuk dinasti. Sungguh mengharukan… Semangat pengabdiannya luar biasa. Benarkah…? Ya… Benar sih cuman…
Hanya uang yang bisa diwariskan, sayangnya demokrasi tidak bisa diwariskan. Jabatan adalah amanah yang nantinya harus dipertanggung-jawabkan, bukan untuk dilanggengkan atau diwariskan secara turun-temurun kepada istri, anak atau kerabat.
Bangsa ini mempunyai semua yang diinginkan oleh suatu bangsa. Sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar, sering kita mendengar para guru berkata bahwa negara kita, Indonesia adalah negara gemah ripo loh jinawi atau tanah impian atau mutiara Khatulistiwa…Benarkah…? Ya… Benar sih cuman…
Kalau bangsa-bangsa lain di dunia punya banyak kendala kita hanya punya satu kendala, yaitu: kita punya cadangan kebohongan yang terlalu besar sehingga tidak muat untuk disimpan.
Kebohongan itu turunan dari rumus kimia satu kata yang sangat nikmat diteguk bahkan lebih nikmat dari tegukan secangkir cappuccino. Kata itu tersusun dari tujuh huruf, yaitu: K O R U P S I...
Budaya membentuk peradaban…
Untuk merubah budaya yang tidak mendukung peradaban yang lebih baik, perlu waktu yang panjang dan usaha yang terus-menerus. Salah satu caranya dengan: Memperbanyak guru berkualitas. Sebelum memperbanyak jumlah guru, tingkatkan dulu kesejahteraannya. Kalau perlu, naikkan gaji guru sejajar dengan gaji anggota dewan… :) Kenapa Tidak…?
Perbanyak penulis skenario film yang idealis dan bermartabat jadi tak akan pernah ada lagi film dengan judul “terlalu kreatif” seperti ini: Hantu Puncak Datang Bulan atau Rintihan Kuntilanak Perawan atau Air terjun Pengantin…Uft…
Tingkatkan kepedulian terhadap kesejahteraan, pemberdayaan, dan potensi perempuan…
Mengapa perempuan…? Karena perempuanlah yang melahirkan sebuah peradaban …
Benar sih Indonesia negara elok nan kaya tapi rakyatnya masih banyak yang hidup didera kemiskinan. Kemiskinan tidak bisa diselesaikan dengan undang-undang, sihir ataupun sulap.
Greg Mortenson dalam bukunya Three Cup of Tea, mengatakan: Untuk mengerti kemiskinan, Anda harus merabanya, menciumnya, dan merasakan itu. Para anggota dewan dan pejabat dalam lingkar kekuasaan tidak akan dapat mengubah kemiskinan karena mereka sendiri belum pernah berada di sana. Nah khan...

KORUPSI terbentuk tidak saja dari sebuah kemiskinan materi tapi juga kemiskinan pemikiran dan kemiskinan hati nurani. Jadi kalau mau memberantas korupsi, berantas dulu kemiskinan dan semua turunannya…

Ditulis Oleh: Layla F Thalib


No comments:

Post a Comment