04 September 2013

Save Human w/ Humanity

Apa yang anda lakukan diwaktu luang? 
Me time bagiku paling asyik diisi dengan nonton film, bukan di bioskop tapi cukup dirumah saja. Tema yang kusuka, film-film drama dibanding film action. Film drama, aku pilih yang fiksi bukan true story. Aku menghindari film bertema perang karena gak pengin bersedih. Film horor juga kuhindari karena menurutku nonton film itu untuk relax bukan ketakutan (judulnya protes,baru saja diajak paksa sibungsu nonton film conjuring, seminggu gak bisa tidur...:( Meski begitu, ketika dilayar tv terpampang film bertema perang, ada kalanya sesuatu menahanku untuk tidak beralih ke channel lain. Ini sederetan film-film lawas bertema perang yang kurekomend untuk ditonton, seperti film dengan judul: Not without my doughter, Casualties of War, Escape from Sarajevo, In the Land of blood and honey, dll. Film-film bertema perang selalu bertabur kesedihan. Seperti yang baru saja kutonton, Casualties of War. Film ini berusaha menggambarkan kondisi yang dapat terjadi di medan perang. Penculikan, pelecehan dan pembunuhan seorang gadis yang dilakukan oleh sekelompok tentara yang terjebak dalam keputusasaan dan kejenuhan. Astagfirullah...




Apa pelajaran yang bisa ditarik dari sebuah kisah sedih dalam film-film bertema perang?
Peradaban manusia sudah semakin maju meski begitu, sayangnya didunia yang kita tempati ini tidak ada jaminan tidak akan ada perang selama ada konflik kepentingan dan keserakahan.

Sejatinya tidak alasan terbaik untuk sebuah perang yang ada hanyalah sekumpulan kepentingan yang saling berlawanan. Tidak ada pihak yang menang dalam perang yang ada hanyalah kerusakan, kesedihan dan korban-korban yang berjatuhan. Sebagaian besar korban yang paling menderita adalah wanita dan anak-anak bukan tentara yang ada digaris depan apalagi Sang Dalang yang tersembunyi dibalik layar.

Banyak kisah tragis yang bisa terjadi dalam perang, diantaranya yang paling keji adalah pemerkosaan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.


Dear God,

Seandainya saja tidak ada keserakahan, tidak akan ada perang. Alangkah damainya dunia. Anak-anak berlarian riang kesana-kemari dibawah tatapan ibu mereka yang memperhatikan belahan hatinya bermain dengan penuh syukur adalah sebuah pemandangan yang indah sekali. Sementara dibelahan dunia yang lain, ada pemandangan yang mengharubiru tentang seorang ibu mendekap anak-anaknya, dipaksa bertahan hidup dengan bayangan ketakutan sepanjang hari. Itulah yang terjadi di mesir, syria, angola, libanon de-el-el.

  Dear God,

Seandainya saja semua orang tahu darimana dia berasal, kejahatan terhadap perempuan bisa ditiadakan dan tak akan ada lagi ketakutan. Seandainya saja setiap firstlady  menggunakan pengaruhnya untuk memastikan setiap kekerasan terhadap perempuan adalah sebuah kejahatan yang harus terbayar. Dan Setiap perempuan menggunakan perannya sebagai pelindung sesama perempuan. Betapa damainya dunia... 

Kalau direnungkan, kenapa manusia itu dikendalikan oleh pikirannya bukan seperti robot yang langsung bergerak jika diperintahkan. Jawabannya ternyata berkaitan dengan kesempurnaan manusia sebagai mahkluk ciptaan Allah. Robot adalah ciptaan manusia dimana kekuatan pikirannya mengenal keterbatasan tapi manusia adalah ciptaanNya dimana kekuatan pikirannya sekuat kemauannya. Manusia dapat melakukan apa saja untuk survive dengan kekuatan pikirannya. Luarbiasa...Inilah alasan Allah SWT melengkapi manusia dengan pikiran dan disempurnakan dengan akal-budi sebagai pembeda manusia dengan makhluk ciptaanNya yang lain. Manusia adaalah makhluk Allah yang paling sempurna seharusnya manusia itu beradab, apapun situasi dan kondisinya, dimedan perang sekalipun.  
Save human with humanity...

.




No comments:

Post a Comment