27 August 2013

Anak Sholeh Investasi Terbaik.







Kata teman saya punya anak kecil itu susah. Kata saya, punya anak remaja lebih susah. Ibunya tidak bisa tidur nyenyak karena selalu khawatir.

Kata teman saya, punya anak banyak menguntungkan. Kata saya punya anak sedikit juga menguntungkan. Paling tidak, ibunya tidak pusing harus bolak-balik menurunkan berat badan sesudah melahirkan.

Kata teman saya, punya anak perempuan itu sesuatuu bangeettt. Setuju...! Anak perempuan biasanya lebih perhatian pada orangtuanya.

Anakku Sayang

Status bb ibu-ibu kalau dicermati sebagian besar menggambarkan doa atau kecintaan mereka pada anaknya. Sebaliknya status bb anak-anak, nyaris penuh dengan aksi  mereka yang heboh bersama teman-temannya. Status mereka yang bersinggungan dengan orangtua paling-paling hanya moment khusus seperti, HBD Mamaku sayang, have a safe flight Mom atau Makacih Ma. Sebuah ungkapan penuh makna (sumber anonim) yang dapat menggambarkan perbedaan ini adalah: seorang ibu sanggup mengurus sepuluh anaknya tetapi terkadang sepuluh anak tidak sanggup mengurus seorang ibu. Begitulah orangtua, begitulah anak

Sejak dilahirkan semua orang membawa perannya masing-masing. Menjadi orangtua, menjadi anak, menjadi  teman, de-el-el. Menjadi orangtua bisa dikatakan sebagai peran tersulit, hal ini disebabkan karena besarnya tanggung-jawab yang dipikul.

Contoh ilustrasi dibawah ini dapat dijadikan sebagai pembanding:

Misalkan ada sebuah produk kecantikan X yang menawarkan:

·         Menjadikan wajah tampak sepuluh tahun lebih muda

·         Menghilangkan kerut halus dan bekas jerawat

·         Memutihkan dan menghilangkan noda-noda hitam

Apakah anda tertarik untuk membelinya? Tentu saja ya karena kelebihan yang ditawarkan produk X tersebut sangat menggiurkan.

Sementara itu,tugas dan tanggung jawab sebagai orangtua ditawarkan sbb:

·         Bertanggung-jawab terhadap pendidikan dan pengembangan potensi anak secara maksimal.

·         Memberikan kasih sayang, perlindungan dan tauladan sikap.

·         Mencarikan jodoh yang baik untuk anak-anaknya.

Belum lagi ada bonus tambahan yang seringkali didapat saat orangtua menjadi tua. Anda bisa terserang stroke, gagal jantung, alzheimer dkk hanya karena pikiran anda bekerja lebih keras dibanding anak anda.

Apakah anda masih tertarik menjadi orangtua? Tidak satupun orang tua yang menolak menanggung resiko tersebut. Mengapa?

Anak adalahAmanah Allah

Anak adalah titipanNya yang harus dijaga dengan baik. Apakah mereka dititipkan melalui rahim kita atau bukan melalui rahim kita. Apakah mereka laki-laki atau perempuan. Apakah mereka berkebutuhan khusus atau tidak. Kelak kita akan dimintai pertanggung-jawabannya mengenai hal ini.

Anak sholeh adalah investasi terbaik.

“Apabila seorang manusia meninggal, maka amalannya terputus kecuali tiga perkara. Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat serta anak shalih yang mendoakannya” (HR. Muslim).

Meski harga emas, saham atau dollar turun naik, anak sholeh tetap investasi terbaik. Masalahnya adalah: mendidik seorang anak menjadi sholeh bukanlah perkara gampang. Hal tersulit dari yang tidak gampang itu adalah bersikap konsisten. Kelemahan ini bermuara dari kesalahan memanage rasa sayang orangtua pada anak. Contoh yang sering  dijumpai: bila anak melanggar peraturan, alih-alih menghukum, orangtua biasanya punya toleransi yang besar terhadap kesalahan anak. Inilah yang sering terjadi pada saya dan mungkin banyak ibu-ibu yang lain.

Anak adalah Anugrah.

Bagi orangtua, anak adalah anugrah yang terindah yang diberikan Allah. Setiap anak adalah istimewa. Seorang ibu tidak bisa memilih siapa diantara anak-anaknya yang paling dicintainya karena semua anak lahir dari sebuah perjuangan hidup dan mati. Bila tampak condong hatinya ke salah-satu anak, bukannya bermaksud tidak adil, hal ini terjadi semata-mata karena keistimewaan anak itu sendiri. Mungkin sianak tipikal penurut, penyayang atau pintar mengambil hati orangtuanya.

Lain anak, lain pula orangtua.

Tuduhan miring, pilih kasih, otoriter, paranoid, de-el-el kerap dilontarkan anak pada orangtuanya. Lebih gawat lagi, teguran orangtua sering diartikan sebagai pemasungan, nasehat diartikan sebagai pengaturan dan pembelajaran sebagai hukuman.

Sementara itu orangtua selalu berbaik sangka pada anak-anaknya. Benarkah? Seperti yang sudah diulas diatas, meski banyak resiko berkaitan dangan perannya sebagai orangtua, mereka tetap memilih mengandung, melahirkan dan membesarkan anak-anaknya. Karenanya berbaik sangkalah pada orangtua. Terutama kepada ibu. Didunia ini tidak ada rasa sayang yang menyamai rasa sayang seorang ibu pada anaknya. Dan juga berbaik sangkalah kepada ayah, sebagai pahlawan dalam keluarga.

Yang juga tidak diketahui anak-anak adalah: dihati orangtua  selalu ada doa, keberkahan dan selalu ada maaf untuk setiap kesalahan yang dilakukan anak-anaknya. Maka permudahlah untuk memberi maaf jika orangtua dianggap bersalah.

Untuk semua yang telah dilakukan, orangtua tidak pernah menuntut balasan pada anak-anaknya karena Allah yang akan membalasnya. Lagian seorang anak tidak akan pernah bisa membalas kebaikan orangtuanya. Mereka hanya bisa berbakti. Maka berbaktilah selagi bisa.

Bagi orangtua, apapun yang dikorbankan atas nama anak-anak tidak akan pernah sia-sia karena merekalah kelak yang akan menentukan surga kita disebelah mana. Semoga mereka tidak membawa kita ketempat sebaliknya. Amiin YRA.


Ditulis oleh: Layla Fachir Thalib (ibu dua anak perempuan, pemilik  akun.www.layla-fthalib.blogspot.com)







No comments:

Post a Comment