Pandemi corona memunculkan gerakan stay at home, tinggal dirumah saja. Anak sekolah libur, les bimbel diganti belajar online, arisan dibatalkan, acara shooping diskip, kondangan pengantin ditunda, mau piknik terhalang kena lockdown antar kota, berniat silaturahmi kena aturan social distancing. Pertanyaan yang timbul... Bagaimana mengisi waktu luang dirumah saja ...?
Setelah kena lockdown beberapa hari dirumah, baru tersadar, ternyata waktu luang itu berlimpah jika kita dirumah saja. Mungkin ibu rumah tangga yang anaknya masih kecil, masih ribet ya dengan urusan service dan survive (kecapekaan, pemulihkan tenaga)
Sebagai IRT, dengan anak-anak yang sudah membesar, kegiatan on air sudah mulai berkurang tetapi kegiatan off air sangat menantang...😊
Melihat kegiatan ibunya diluar rumah yang kek pekerja kantoran, anakku yang bungsu sering bertanya dengan nada protes, Mama ini sebenarnya pekerjaannya apa...?
Aku suka menjawab sekenanya, tulis aja ibu rumah tangga. Ranapun protes... "Tapi mama khan kerja. Kalau form ini gak diisi yang sebenarnya, nanti kena sanksi lho"
Untuk keperluan data sekolah, anak-anak sering dikasih form, pekerjaan orangtuanya apa dan terkadang ada juga yang menanyakan jumlah penghasilannya berapa..?
Daripada pusing, aku lebih suka menyebut diri sebagai ibu rumah tangga.
Rana, anak bungsuku ini memang tipe perfeksionis dan amat berhati-hati sekali. Jadi kalau jawaban tidak memuaskannya dia tak akan berhenti bertanya.
Begitu juga dengan Sirin, siputri sulung. Dia pernah berkata, "Jujur Ma, pertanyaan tersulit yang harus dijawab adalah kalau ada yang nanya mama kerjanya apa...?
Lha... Jangankan kedua anakku, aku sendiri aja terkadang bingung kalau diminta mesdiskripsikan apa pekerjaanku.
Pernah waktu di bank, saat di teller, biasalah si teller berbasa-basi dengan mengatakan, ibu bergerak di bidang properti ya...? (mungkin simbak sempat mendengar percakapan telponku sebelumnya).
Belum sempat kujawab, simbak sudah meneruskan "Jual-beli rumah..?"
Aku yang tergagap, tidak menyangka didakwa sebagai pemilik properti yang menurutku kegedean, buru-buru menjawab
"Bukan mb...saya bukan jual-beli tapi saya cuman beli-beli saja..."
Dan ketika si mb kulihat menatap balik dengan terngangah 😮 akupun menyadari kalimat wahamku 😕 Maunya mengngontrol tapi malah mengatrol...🙈
Haha...apa boleh buat, gak bisa diralat karena buku sudah diserahkan dan time is over, waktu untuk antrian berikutnya.
Ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang tak pernah selesai. Selain jam kerja yang tak terbatas juga karena jiwa pengabdian seorang ibu pada keluarganya teramat luas. Pernah waktu pembantu pulang dan tak balik, selama sebulan aku stay at home (jaman sivirus corona masih anteng dikelelawar, belum bermutasi) berjibaku dengan celemek, sapu, vacum cleaner dkk memastikan semua berlangsung baik-baik saja. Masak setiap hari, belum lagi cuci-cucinya. Masak cuman dikit, tapi cuciannya banyak banget. Sampai gak pengin makan gegara gak pengin nyuci piringnya. Ampun deh capeknya kebangetan....Bawaannya pengin marah aja...terutama pada anak-anak dan simbak dikampung yang kawin tanpa restuku...😞
Lha gimana gak keki, dimasakin sesuai request, e...yang dimakan cuman dikit aja. Ngomellah siibu yang memang gak sabaran.
Si sulungpun berkata enteng, "Mama kalau marah-marah gak usah masak deh, makan diluar aja " (jaman sudah modern tapi masih jadul belum ada gojek). Sudah capek seharian di dapur koq masih diminta nyetir keluar beli makanan, duh...mending kelaperan daripada ntar pingsan kecapekan.
Sesaat jadi tahu perasaan mama, kalau sudah bawa-bawa makanan ke surabaya, e...dimakan cuman dikit aja. Alasanku masakan mama keenakan, aku khawatir makan berlebih padahal sedang diet...Mengecewakan orangtua, hukumannya memang gak nunggu lama, keknya kena nih aku sekarang...😢
Saat curhat ma temen, "Ibu rumah tangga yang setiap hari masak keknya pintu surga sudah terbuka lebar".
Temenku terbahak dan menambahkan, "Iya sih asal ikhlas, gak pernah ngeluh, gak pernah marah..."
Hmm...ini yang namanya sukar bin sulit.
Sekarang ini dirumah saja dengan status ibu paruh baya, sisulung bekerja dan tinggal diluar kota, siperfeksionis Rana sibuk belajar dikamarnya dan hanya keluar saat makan. Formasi art lengkap beberes didapur dan sekitarnya, si ayah sudah berangkat bertugas.
What should I do...?
Mau nyoba-nyoba masakan baru, bahan baku terbatas jadi baru berhasil mengotak-atik variasi resep salmon, ayam geprek ala-ala..., empal bumbu rempah ala-ala...
Yah masih seputaran yang praktis-praktis aja. Pengin sih bikin yang ribet kek nasi mandhi, nasi kabuli, nasi kabsah...Apadaya masih sebatas niat aja belum ada usaha lanjutan. Mau nyoba-nyoba baking, jadi nyesel kenapa suka nunda-nunda belajar bikin kue ke mama.
Ngintip tutorial makeup, keknya bagus juga warna eye shadow yang dipake berlapis-lapis gitu. Pas dicoba, semua warna bercampur jadi satu, persis kek mata habis ketonjok. Fail, males ah mau nerusin...
Mau nyoba-nyoba tutorial hijab, keknya gampang lihat step-stepnya di video. Pas dicoba ternyata hoax jadi mirip tudungnya mike tyson kalau lagi mau bertanding...:(
Yang paling favourite, ngikutin tutorial membuat masker alami. Dan rajinlah aku melumuri wajah dengan sisa-sisa yogurt dan buah. Yah beginilah dilema, ibu-ibu paruh baya, merindukan kulit yang kencang dan mulus.
Selanjutnya I did it again...
Menulis ...merenung...menulis...
Tutup lemari beralih ke pembersihan lantai dua plus gudang. Aku jarang-jarang menginspeksi gudang dan ditemukanlah beberapa benda purbakala, seperti: botol-botol, pernak-pernik hiasan dll.
Esoknya dimulai merapikan taman dan segala yang tumbuh diatas tanah. Dimulai dari taman depan sampai taman belakang.
Esoknya bingung mau ngapaian...tapi ya masihlah beberes dan bebenah..
Esoknya bingung mau ngapain lagi, bosen buka-tutup lemari pakaian.
Esoknya....jam 12.30 habis shalat dhuhur, masuk kamar, berasa ada hembusan angin yang semilir-semilir dari balik jendela. Koq jadi ngantuk berat ya padahal setelah ngelahirin anak pertama, gak pernah lagi (tepatnya hampir gak pernah) ngerasain nikmatnya tidur siang.
Salah-satu pelajaran mama yang belum bisa kuamalkan sehubungan dengan ilmu parenting adalah, kalau dedenya tidur, ikutlah tidur untuk menghemat tenaga. Pengalaman berusaha menidurkan sidedek, dengan tenaga terkuras menggendong meninabobokan, mata sudah terpejam, sepertinya sudah lelap, baru mau ditaruh ke ranjang, eit...matanya melotot duluan. Batal deh tidur barengan.
Ntar kalau sudah berhasil naruh diranjang, baru mata mau terlelap sedikit, inget cucian belum disentuh, inget harus bikin bubur dll...Akhir cerita, selamat tinggal tidur siang yang nikmat.
Hehe keknya banyak ya, maklum sesama wanita khan saling menduplikasi...;)
Tanpa menjawab, siayah malah menjauh dan cepat-cepat masuk bilik sterilisasi kamar-mandi. Maklum habis bertugas di rumahsakit.
Setelah kondisi aman terkendali, barulah siayah mengajukan pertanyaan balik, sudah berapa banyak dzikir atau shalawat yang dibaca? Sudah sampai mana ngajinya...? Absen aktivitas akhirat.
Subhanallah, kalau kita tidak keluar rumah, waktupun menjadi penuh berkah. Kita punya banyak waktu luang...bisa ngaji, bisa dzikir, bisa berkebun, bisa beberes dan bebenah dan bisa yang lainnya juga.
Sudahkah kita melakukannya...?
Yuk dimulai dari sekarang.
See you inthe next post...
Melihat kegiatan ibunya diluar rumah yang kek pekerja kantoran, anakku yang bungsu sering bertanya dengan nada protes, Mama ini sebenarnya pekerjaannya apa...?
Aku suka menjawab sekenanya, tulis aja ibu rumah tangga. Ranapun protes... "Tapi mama khan kerja. Kalau form ini gak diisi yang sebenarnya, nanti kena sanksi lho"
Untuk keperluan data sekolah, anak-anak sering dikasih form, pekerjaan orangtuanya apa dan terkadang ada juga yang menanyakan jumlah penghasilannya berapa..?
Daripada pusing, aku lebih suka menyebut diri sebagai ibu rumah tangga.
Rana, anak bungsuku ini memang tipe perfeksionis dan amat berhati-hati sekali. Jadi kalau jawaban tidak memuaskannya dia tak akan berhenti bertanya.
Begitu juga dengan Sirin, siputri sulung. Dia pernah berkata, "Jujur Ma, pertanyaan tersulit yang harus dijawab adalah kalau ada yang nanya mama kerjanya apa...?
Lha... Jangankan kedua anakku, aku sendiri aja terkadang bingung kalau diminta mesdiskripsikan apa pekerjaanku.
Pernah waktu di bank, saat di teller, biasalah si teller berbasa-basi dengan mengatakan, ibu bergerak di bidang properti ya...? (mungkin simbak sempat mendengar percakapan telponku sebelumnya).
Belum sempat kujawab, simbak sudah meneruskan "Jual-beli rumah..?"
Aku yang tergagap, tidak menyangka didakwa sebagai pemilik properti yang menurutku kegedean, buru-buru menjawab
"Bukan mb...saya bukan jual-beli tapi saya cuman beli-beli saja..."
Dan ketika si mb kulihat menatap balik dengan terngangah 😮 akupun menyadari kalimat wahamku 😕 Maunya mengngontrol tapi malah mengatrol...🙈
Haha...apa boleh buat, gak bisa diralat karena buku sudah diserahkan dan time is over, waktu untuk antrian berikutnya.
----------------------------------
Ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang tak pernah selesai. Selain jam kerja yang tak terbatas juga karena jiwa pengabdian seorang ibu pada keluarganya teramat luas. Pernah waktu pembantu pulang dan tak balik, selama sebulan aku stay at home (jaman sivirus corona masih anteng dikelelawar, belum bermutasi) berjibaku dengan celemek, sapu, vacum cleaner dkk memastikan semua berlangsung baik-baik saja. Masak setiap hari, belum lagi cuci-cucinya. Masak cuman dikit, tapi cuciannya banyak banget. Sampai gak pengin makan gegara gak pengin nyuci piringnya. Ampun deh capeknya kebangetan....Bawaannya pengin marah aja...terutama pada anak-anak dan simbak dikampung yang kawin tanpa restuku...😞
Lha gimana gak keki, dimasakin sesuai request, e...yang dimakan cuman dikit aja. Ngomellah siibu yang memang gak sabaran.
Si sulungpun berkata enteng, "Mama kalau marah-marah gak usah masak deh, makan diluar aja " (jaman sudah modern tapi masih jadul belum ada gojek). Sudah capek seharian di dapur koq masih diminta nyetir keluar beli makanan, duh...mending kelaperan daripada ntar pingsan kecapekan.
Sesaat jadi tahu perasaan mama, kalau sudah bawa-bawa makanan ke surabaya, e...dimakan cuman dikit aja. Alasanku masakan mama keenakan, aku khawatir makan berlebih padahal sedang diet...Mengecewakan orangtua, hukumannya memang gak nunggu lama, keknya kena nih aku sekarang...😢
Saat curhat ma temen, "Ibu rumah tangga yang setiap hari masak keknya pintu surga sudah terbuka lebar".
Temenku terbahak dan menambahkan, "Iya sih asal ikhlas, gak pernah ngeluh, gak pernah marah..."
Hmm...ini yang namanya sukar bin sulit.
Sekarang ini dirumah saja dengan status ibu paruh baya, sisulung bekerja dan tinggal diluar kota, siperfeksionis Rana sibuk belajar dikamarnya dan hanya keluar saat makan. Formasi art lengkap beberes didapur dan sekitarnya, si ayah sudah berangkat bertugas.
What should I do...?
Mau nyoba-nyoba masakan baru, bahan baku terbatas jadi baru berhasil mengotak-atik variasi resep salmon, ayam geprek ala-ala..., empal bumbu rempah ala-ala...
Yah masih seputaran yang praktis-praktis aja. Pengin sih bikin yang ribet kek nasi mandhi, nasi kabuli, nasi kabsah...Apadaya masih sebatas niat aja belum ada usaha lanjutan. Mau nyoba-nyoba baking, jadi nyesel kenapa suka nunda-nunda belajar bikin kue ke mama.
Ngintip tutorial makeup, keknya bagus juga warna eye shadow yang dipake berlapis-lapis gitu. Pas dicoba, semua warna bercampur jadi satu, persis kek mata habis ketonjok. Fail, males ah mau nerusin...
Mau nyoba-nyoba tutorial hijab, keknya gampang lihat step-stepnya di video. Pas dicoba ternyata hoax jadi mirip tudungnya mike tyson kalau lagi mau bertanding...:(
Yang paling favourite, ngikutin tutorial membuat masker alami. Dan rajinlah aku melumuri wajah dengan sisa-sisa yogurt dan buah. Yah beginilah dilema, ibu-ibu paruh baya, merindukan kulit yang kencang dan mulus.
Selanjutnya I did it again...
Menulis ...merenung...menulis...
----------------------------
Sebelumnya, sudah bongkar-bongkar empat lemari. Menata baju-baju, menemukan baju dengan kancing terlepas, menemukan celana si ayah yang mesti dipermak, menyortir seprei sesuai ukurannya, dllTutup lemari beralih ke pembersihan lantai dua plus gudang. Aku jarang-jarang menginspeksi gudang dan ditemukanlah beberapa benda purbakala, seperti: botol-botol, pernak-pernik hiasan dll.
Esoknya dimulai merapikan taman dan segala yang tumbuh diatas tanah. Dimulai dari taman depan sampai taman belakang.
Esoknya bingung mau ngapaian...tapi ya masihlah beberes dan bebenah..
Esoknya bingung mau ngapain lagi, bosen buka-tutup lemari pakaian.
Esoknya....jam 12.30 habis shalat dhuhur, masuk kamar, berasa ada hembusan angin yang semilir-semilir dari balik jendela. Koq jadi ngantuk berat ya padahal setelah ngelahirin anak pertama, gak pernah lagi (tepatnya hampir gak pernah) ngerasain nikmatnya tidur siang.
Salah-satu pelajaran mama yang belum bisa kuamalkan sehubungan dengan ilmu parenting adalah, kalau dedenya tidur, ikutlah tidur untuk menghemat tenaga. Pengalaman berusaha menidurkan sidedek, dengan tenaga terkuras menggendong meninabobokan, mata sudah terpejam, sepertinya sudah lelap, baru mau ditaruh ke ranjang, eit...matanya melotot duluan. Batal deh tidur barengan.
Ntar kalau sudah berhasil naruh diranjang, baru mata mau terlelap sedikit, inget cucian belum disentuh, inget harus bikin bubur dll...Akhir cerita, selamat tinggal tidur siang yang nikmat.
----------------------
Semua aktivitas me time berakhir, saat siayah datang. Seneng banget ketemu pacar lama. Rasa-rasanya si ayah adalah salah-satu penghubungku dengan dunia luar. Begitu si ayah datang, langsung disambut dengan pertanyaan ketemu siapa tadi, ada cerita apa, kemana aja, dll.. Ada gak ibu-ibu yang samaan begini...?Hehe keknya banyak ya, maklum sesama wanita khan saling menduplikasi...;)
Tanpa menjawab, siayah malah menjauh dan cepat-cepat masuk bilik sterilisasi kamar-mandi. Maklum habis bertugas di rumahsakit.
Setelah kondisi aman terkendali, barulah siayah mengajukan pertanyaan balik, sudah berapa banyak dzikir atau shalawat yang dibaca? Sudah sampai mana ngajinya...? Absen aktivitas akhirat.
Subhanallah, kalau kita tidak keluar rumah, waktupun menjadi penuh berkah. Kita punya banyak waktu luang...bisa ngaji, bisa dzikir, bisa berkebun, bisa beberes dan bebenah dan bisa yang lainnya juga.
Sudahkah kita melakukannya...?
Yuk dimulai dari sekarang.
See you inthe next post...
Halo Bos! Selamat Datang di ArenaDomino.com
ReplyDeleteArenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)
Game Terbaru : Perang Baccarat !!!
Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
Min. DEPO & WD Rp 20.000,-
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino
INFO PENTING !!!
Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.