10 March 2013

Ibukusayang, ayahkusayang. Sebuah catatan... (bag:2)




Contoh lain bukan dari film tapi kisah nyata. Seorang teman arisan bercerita bahwa ibunya sekarang sedang sakit dan dia berencana besuk sesudah arisan. Teman saya ini lalu bercerita tentang sosok ibunya yang bijaksana dan kekompakan saudara-saudaranya dalam merawat ibunya (saya yang lagi menulis tema tentang ini sangat antusias mendengarkan ceritanya).
Dia bersaudara sebelas orang dan hanya satu yang laki-laki. Usia ibunya sekitar delapan puluh lima tahunan dan tidak punya riwayat penyakit berat. Hanya kemarin ada keluhan sesak sehingga diputuskan untuk MRS. Selama di rumah sakit, saudara-saudaranya bergiliran menjaga, bahkan anak yang tertua yang suaminya baru saja meninggal memutuskan untuk full menjaga ibunya di rumah sakit padahal rumahnya di jakarta. Melihat anak-anaknya guyup menjaganya, sang ibu selalu mengucapkan terimaksih karena sudah menyayanginya. Diakhir cerita teman saya menyatakan suka citanya karena kemarin ibunya mengatakan bila sembuh nanti, ingin tinggal bersamanya.
Moral yang bisa diambil dari kisah ini adalah: orangtua yang bijak akan mendapatkan cinta dari anak-anaknya tetapi orangtua yang tidak bijakpun seharusnya tetap mendapat cinta dari anak-anaknya. Disadari atau tidak, berbakti pada orangtua menyebabkan hidup kita penuh berkah seperti yang dikatakan dalam salah-satu ungkapan atau hadist (?) (maaf saya lupa diriwayatkan oleh siapa sementara disearching di google tidak ketemu. Mungkin ada yang bisa membantu). Intinya, rumah yang didalamnya ada orangtua maka rumah tersebut akan terlihat bersinar.
Bila orangtua sudah tinggal dirumah kita, bagaimana kita bersikap...?

Orang tua juga merekam dengan mata hatinya tentang kondisi rumah masing-masing anaknya. Apakah nyaman atau tidak baginya untuk menetap disana. Kenyamanan ini diukur dari sikap welcome seluruh anggota keluarga dalam menerima beliau. Buatlah suasana bukan beliau yang butuh kita tetapi kita yang butuh beliau. Tentu saja kita butuh beliau bukan untuk menjadi penjaga rumah atau anak-anak tapi lebih kearah religius reason. Bayangkan setiap hari kita dapat mencium tangannya dan mendapatkan doa-doa baik dari beliau. Keberkahan dalam hidup akan kita dapatkan kalau kita berbuat baik pada orangtua.

Alhamdulillah saya punya banyak teman yang baik sekali memperlakukan orangtuanya. 
Seorang teman rela tinggal berpisah dengan suaminya di kota lain karena harus menjaga ayahnya yang tidak mau diajak serta. Dia bilang kalau orangtua kita tinggal ibu masih bisa ditinggalkan sendiri (maksudnya dengan pembantu) karena perempuan secara kodrat bisa merawat dirinya sendiri tapi kalau orangtua kita tinggal ayah, maka harus ada anak yang menjaganya karena laki-laki secara kodrat tidak bisa merawat dirinya sendiri.
Seorang teman yang lain, rela merawat ibunya yang sakit sendirian tanpa bantuan saudara-saudaranya. Teman saya ini tinggal bersama suami di sebuah daerah di Pangkalan Bun. Bagaimana kedua teman saya ini bisa memperlakukan orangtuanya dengan baik tidak terlepas dari dukungan suami-suami mereka. Karenanya sebelum mencari suami, baca dulu tulisan saya tentang mencari laki-laki yang baik..:) Insyaallah bermanfaat.
Apa yang menyebabkan seorang anak ingkar terhadap orangtuanya?
Ada sebuah hadist yang sangat populer, masuk dengan tema tulisan ini. “Kemiskinan itu akan mendekatkan diri pada kekufuran”. Jadi janganlah menjadi miskin. Miskin disini bisa berarti miskin harta bisa berarti miskin jiwa. Tentang miskin harta, banyak cara mencari uang yang halal, kuncinya adalah berdoa dan berusaha keras (mungkin topik tentang ini bisa disearch dengan bantuan google).
Miskin jiwa, berhubungan dengan perlakuan sang anak pada orangtuanya.  Anak yang kaya-rayapun terkadang terjebak melakukan pembiaran pada orangtuanya. Orangtua kita di masa tuanya lebih memerlukan ketenangan jiwa, terutama agar dapat beribadah dengan khusyuk dibanding memerlukan harta. Dengan menaggung semua biaya hidup orangtua tidak langsung mendapat predikat anak sholeh-shalihah jika tidak diikuti dengan akhlak yang baik.
Semoga kita termasuk dalam golongan anak-anak yang berbakti dan tidak termasuk anak-anak yang lalai. Amiin YRA.


Always Love your father cause you never get Another


No comments:

Post a Comment