Saya
suka sekali bepergian dan tidak pernah bermasalah dengannya.
Kalau banyak orang mengeluh tidak bisa tidur selama dalam perjalanan saya malah
tidur nyenyak di dalam mobil, kereta atau pesawat. Kalau banyak orang mengeluh
takut naik pesawat saya malah menikmati pemandangan yang terlihat dari
ketinggian. Hobi bepergian ini sebetulnya sudah tertanam sedari kecil sayang tidak
pernah teraktualisasi karena pada masa sekolah, kehidupan saya hanya seputar
rumah dan sekolah sampai tamat kuliah. Kuper sekali ya... :)
Ketika menikahpun tidak
langsung berkenalan dengan travelling karena sibuk menjadi full housewife. Perjalanan
travelling saya yang pertama justru dimulai dari keprihatinan ketika kami harus
mengantar abi ke ausie untuk operasi jantung pada tahun: 2004. Alhamdulillah operasinya
sukses jadi kami gunakan waktu yang tersisa untuk menikmati kota Melbourne
dimusim dingin. Dari situlah kecintaan saya pada travelling mulai bersemi meski
kisah cintanya diwarnai dengan banyak hambatan, alhamdulillah dah nyampe ke
empat benua. Insyaallah panjang umur, sehat dan ada rezki pengin napak tilas
perjalanannya Om Columbus. Eh... ternyata bibit-bibit cinta ini menurun secara
genetis ke putri pertama saya. Dia juga ketagihan travelling. Apa mau dikata...Anaknya
dah ke amrik, mamanya belum... :(
Berikut beberapa tips
bepergian ke Luar Negeri berdasar pengalaman saya (yang masih sedikit banget)
Apa
saja yang harus dipersiapkan:
Saat
keberangkatan kenakan: Sepatu boots dan jaket (cardigan)
hitam untuk keberangkatan. Dengan memakai sepatu boots anda akan terlihat
stylish meski baju yang anda kenakan biasa-biasa saja. Siapakan juga
sunglasses. Benda hitam dengan model imut ini sangat penting menjadi teman anda
selama bepergian. Jika jam keberangkatan siang dan anda duduk disebelah
jendela, sunglasses akan sangat membantu mengurangi silau.
|
Selalu siap dengan baju hitam |
|
What shoes do you wear to the airport? I prefer wearing boots
|
|
Longcardigan n wedges shoes
| | | | | | | | | | | | | | | | |
|
|
|
|
|
handbag: ransel |
Di
dalam pesawat:
Bila
jarak tempuh dekat: persiapkan kacamata hitam dan pelembab
Jarak
tempuh jauh: persiapkan kaca mata hitam, tas kosmetik
(kosmetik diulaskan sesaat sebelum landing supaya wajah terlihat tetap cerah
seperti saat keberangkatan) yang berisi al: lipstick
sekaligus bisa untuk blush on (pd perjalanan jauh, kulit wajah terlihat kering
dan pucat), bedak tabur (lebih gampang diratakan diwajah dibanding bedak
compact dan supaya wajah tidak terlihat berminyak sehabis mengoleskan pelembab),
semprotan toner, (semua yang bentuknya liquid harus dipindahkan kedalam botol
semprot kecil untuk mengikuti aturan pelarangan membawa liquid lebih dari 100
ml, banyak dijual di bagian kosmetik), pelembab minus spf, vitamin c (atau serum
karena ac pesawat sangat dingin yang menyebabkan kulit wajah cenderung kering),
vaseline (bisa digunakan sebagai remover penghapus mascara yang meski
waterproof tp terkadang ada yang luntur klu waktunya kelamaan), mascara
(lupakan dulu eyeshadow dan lain-lain) plus eyeliner hitam supaya mata tidak
tampak sembab kurang tidur atau lelah)
Untuk yang memakai
jilbab, persiapkan jilbab selobokan untuk pengganti bila akan tidur. Bila tetap
memakai jilbab dengan cepol atau jepit rambut akan menyulitkan mencari posisi
tidur yang enak.
Bawa buku bacaan tipis
koleksi terbaru, bisa untuk mengusir bosan. More betterlah dibanding menyibukkan
diri dengan membaca katalog pesawat.
Bawa coklat atau
permen. Untuk saya ini semacam ritual wajib sehabis makan nasi selalu pengin
makan yang manis-manis. Bisa juga untuk ngemil selagi menunggu makanan
dibagikan.
Saya juga selalu membawa tissue basah dan pantyliner untuk keperluan ke toilet. Tidak ketinggalan kapas dan benang gigi. Untuk jarak jauh, biasanya maskapai membagikan sekalian sikat gigi, odol dan kaus kaki.
Meski sudah berusaha minimalis kalau bepergian selalu saja bawaan handbag penuh (apalagi kalau bepergian sendiri bawa kamera, bawa handycam...) Oh My God, berat rasanya bahu. Karena itu untuk menghindari cedera tulang bahu saya memilih pake ransel. Memang sih gak sampai seperti backpacker or pendaki gunung karena yang saya pilih ransel kecil nan symple. Saya sering heran (bercampur kagum) kalau melihat ada orang bepergian pakai highheel n tas tangan sebesar buku. Ck..ck...hebat pasti orangnya praktis banget.
Bawaan koper:
Siapkan
obat-obatan ringan termasuk obat tetes mata dan obat wajib plus vitamin untuk
menjaga daya tahan tubuh. Taruh dalam wadah khusus yang praktis.
Salah satu kesenangan
saat travelling adalah shooping. Karena itu tidak
perlu membawa baju banyak karena kalau berhasil hunting nantinya hanya akan
menambah berat koper. Selalu bawa celana panjang hitam supaya mudah dipadupadankan.
Hindari membawa baju-baju dengan warna kontras. Ini akan sulit dipadupadankan. Terkecuali
anda artis, membawa baju banyak untuk keperluan show ya bolehlah...:) Untuk acecoris,
yang saya bawa cuman sebatas arloji, cincin dan gelang, langsung dipakai saat
berangkat.
Bila
ada acara gathering, saya tidak menyiapkan baju khusus untuk tidak menambah bobot
bawaan, kreasikan saja jilbabnya plus acecoris. Untuk sepatu, saya lebih suka bawa
wedges dibanding hight heel dan langsung dipakai saat berangkat dan pulang. Siapkan
juga sepatu kets warna netral atau sepatu datar untuk berjalan-jalan sepanjang
hari. Jadi terhitung tetap membawa dua sepatu saja. Untuk turun breakfast atau
ngegym, gunakan sandal hotel saja lebih praktis.
Bila
bepergian empat hari, saya biasanya membawa empat stell baju (atasan panjang dan
celana ) yang bisa dipadupadankan sehingga lebih praktis plus jilbab dan
atribut pendukungnnya. Dengan asumsi seharian kita pergi tanpa sempat
balik ke hotel. Empat daleman (asal sempat mencuci dan ada pantyliner), satu piyama (bawa yang tipis terbuat dari
campuran polyster) satu daster batik (bisa untuk shalat) plus mukena, satu
handuk besar, satu handuk kecil. l. Bila anda pengikut sport mania, bisa ditambahkan satu kaos
panjang. Untuk celananya, biasanya saya pakai dari celana yang ada jadi tidak
khusus membawa celana training. Oh ya saya selalu bawa sarung pantai kemanapun
saya pergi. Ini multifungsi, bisa dipakai untuk sajadah, selimut, alas atau
handuk kalau lagi kehabisan handuk...:)
Bawalah handuk, ukuran
sedang dan kecil sebagai cadangan bila handuk utama kotor dan harus dicuci. Saya
berusaha untuk tidak memakai handuk hotel. Rasanya gimana gitu...tapi kalau
cuman untuk mengusap wajah setelah berwudhu atau mengeringkan rambut ya
bolehlah.
Jangan lupa masukkan
tas kain atau tas lipat kedalam koper, berfungsi sebagai tas cadangan karena saat pulang biasanya tas membengkak.
Kedatangan:
Setelah menempuh perjalanan berjam-jam sampailah kita ditujuan. Yang pertama harus dilakukan adalah mencari taxi menuju hotel. Kita pernah punya pengalaman tidak mengenakkan. waktu kita ke Spain, baru aja
turun dari taxi, persis didepan hotel ada sedikit keributan. Beberapa orang menunjuk-nunjuk kita dengan kalimat yang tidak jelas. Karena gak ngerti ya kitanya cuek aja...khan masih ribet ma bayar taxi n nurunin tas. Eh...pas lagi menghitung tas, satu tas jinjing yang diletakkan dibagasi raib diambil maling. Huhh...kesel bangetttttttt, padahal baru aja nyampe.Ternyata keributan kecil itu bermula ketika mereka melihat ada seseorang yang mengambil tas dan lari kencang menghilang dikeramaian.
Prosedur pertama pengamanan adalah hati-hati memilih taxi dan sebaiknya tas jinjing atau tas berukuran kecil jangan ditaruh dibagasi. Setelah kita evaluasi, faktanya si driver ini terus bertelp-telp ria selama dalam perjalanan. Suami sempat melihat pada saat nyampe didepan hotel, si driver sudah langsung membuka bagasi dari dalam mobil bahkan sebelum kita turun. Warga kota yang satu ini memang koq...betul-betul tidak sopan, bukannya menyambut malah menyambat tamu. Yang bikin sebel n kesel tingkat tinggi, yang diambil handycam dengan segala liputannya (masih belum sempat dipindahkan ke folder... :( n peralatan make-up mini size lengkap... :( Tapi ya masih untung coba yang diambil handbag, ya bisa jadi gelandangan kita dinegeri orang.
Karena itu tip menjaga keamanan yang kedua adalah: membagi-bagi penempatan kartu kredit, uang cash dan pasport dalam dompet yang terpisah. Biasanya saya hanya menggunakan pasport fotocopian sementara pasport yang asli saya tinggal dihotel tersimpan didalam koper yang terkunci atau safety box. Semua kartu dan kartu kredit sebelum keberangkatan sudah saya bikin copyannya.
Tips keamanan yang ketiga, untuk shooping bawalah hanya uang cash (jangan dibawa semua), satu kartu kredit, plus fotocopian pasport sementara pasport asli tetap ditinggal dihotel beserta kartu-kartu yang lain. Kenapa dipisah-pisah? Pengalaman adalah guru terbaik, berdasarkan prinsip resiko sebaiknya jangan bawa telur dalam satu keranjang, artinya: jika sampai terjadi kehilangan dsb, kita masih bisa pulang ke tanah-air karena pasport yang asli gak ikut hilang dan kita masih punya persedian uang cash juga uang dalam kartu kredit atau ATM yang tidak terbawa.
Sebagai pengaman terakhir, saya selalu mengcover semua perjalanan saya baik di LN atau dalam negeri dengan asuransi perjalanan (menambah sendiri bukan yang sudah tercantum di ticket) Meski begitu waktu kehilangan kemarin saking syoknya sampai gak sempat menjalankan prosedure untuk claim. Padahal menurut agentnya, prosedurenya hanya datang ke kantor polisi, mengisi form dan meminta surat kehilangan. Yaa asal mau repot aj, cari kantor polisi dinegara orang tidak seperti dinegara sendiri, kalau tidak tahu bisa tanya 108, kantor polisi terdekat dimana, belum lagi susah cari taxinya, tidak bisa asal cegat saja tapi harus dicall dulu by phone.
TOBE
CONTINUE...!!!